Oleh : Shihhatul Afiyah (sastra inggris)
Bangkalan,Metroliputan7.com.–
Islam merupakan negara yang sudah dikenal oleh seluruh dunia dalam rentan waktu yang cukup lama, bahkan di negara yang tidak banyak memiliki pemeluk agama islam (minoritas), pada negara negara di benua Eropa khususnya. Peradaban Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan Eropa, termasuk dalam bidang sastra dan seni. Tanpa kontribusi ini, kemungkinan besar karya-karya seperti yang diciptakan oleh William Shakespeare tidak akan pernah ada. Pengaruh ini terlihat dalam beberapa aspek, termasuk ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.
1. Pengaruh Ilmu Pengetahuan Islam
Pada masa keemasan Islam, dari abad ke-8 hingga abad ke-14, dunia Islam menjadi pusat pengetahuan global. Banyak ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi, Avicenna (Ibn Sina), dan Averroes (Ibn Rushd) yang tidak hanya mempelajari karya-karya klasik Yunani dan Romawi, tetapi juga mengembangkan pengetahuan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Ilmu pengetahuan dan filsafat yang dikembangkan oleh para cendekiawan Muslim ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan disebarkan ke seluruh Eropa. Tanpa adanya transfer pengetahuan ini, Renaisans Eropa mungkin tidak akan terjadi sebagaimana yang kita kenal.
Dalam bukunya “The House of Wisdom: How Arabic Science Saved Ancient Knowledge and Gave Us the Renaissance,” Jonathan Lyons menjelaskan bagaimana ilmu pengetahuan Islam membantu membentuk fondasi intelektual Eropa. Lyons menyatakan bahwa tanpa kontribusi dunia Islam, banyak karya sastra dan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar pemikiran Eropa tidak akan diketahui .
2. Pengaruh Estetika dan Seni
Selain ilmu pengetahuan, dunia Islam juga berkontribusi dalam estetika dan seni. Seni dan arsitektur Islam dengan motif geometris, kaligrafi, dan penggunaan warna yang kaya, mempengaruhi seni Eropa. Ini terlihat dalam karya seni dan arsitektur di Spanyol, khususnya di Alhambra, yang kemudian mempengaruhi gaya-gaya seni di Eropa. Pengaruh seni Islam ini tidak hanya terbatas pada arsitektur, tetapi juga menyebar ke bidang sastra dan musik.
3. Shakespeare dan Pengaruh Sastra Islam
Dalam bidang sastra, literatur Arab dan Persia memiliki cerita-cerita yang kaya dengan unsur magis, petualangan, dan karakter yang kompleks. Cerita seperti “Seribu Satu Malam” (The Arabian Nights) membawa elemen-elemen eksotis dan magis yang mempengaruhi imajinasi Eropa. Unsur-unsur ini dapat dilihat dalam karya-karya Shakespeare, seperti “The Tempest” yang mengandung elemen magis dan fantastis. Bahkan, karakter Othello dalam drama “Othello” dianggap terinspirasi dari karakter Moor, yang mengacu pada orang-orang Muslim dari Afrika Utara.
Sejarawan dan penulis Jack Goody dalam bukunya “The Theft of History” menyatakan bahwa pengaruh cerita-cerita dari Timur Tengah membantu membentuk struktur naratif dan gaya sastra Eropa, termasuk dalam karya Shakespeare. Goody berpendapat bahwa tanpa interaksi dengan dunia Islam, banyak elemen dalam karya sastra Eropa mungkin tidak akan berkembang sebagaimana adanya .
4. Perdagangan dan Pertukaran Budaya
Selain itu, perdagangan antara dunia Islam dan Eropa juga memainkan peran penting dalam pertukaran budaya. Barang-barang seperti rempah-rempah, sutra, dan produk seni dari dunia Islam tidak hanya memperkaya kehidupan sehari-hari orang Eropa, tetapi juga mempengaruhi estetika dan gaya hidup mereka. Pertukaran ini tidak hanya bersifat material tetapi juga intelektual dan artistik, membuka jalan bagi aliran ide dan inspirasi.
Dalam artikel “The Islamic Roots of the European Renaissance” yang diterbitkan oleh History Today, Jerry Brotton menekankan bahwa perdagangan dengan dunia Islam tidak hanya membawa kekayaan material tetapi juga kekayaan intelektual dan budaya yang memperkaya masyarakat Eropa dan membantu memicu Renaisans .
Kesimpulan
Tanpa peradaban Islam dan kontribusinya dalam ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan perdagangan, perkembangan intelektual dan budaya Eropa mungkin akan sangat berbeda. William Shakespeare, sebagai salah satu penulis terbesar dalam sejarah sastra Barat, kemungkinan besar terinspirasi oleh elemen-elemen yang berasal dari dunia Islam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tanpa Islam, Shakespeare mungkin tidak akan pernah ada, setidaknya tidak dalam bentuk yang kita kenal sekarang.
Referensi:
1. Lyons, Jonathan. “The House of Wisdom: How Arabic Science Saved Ancient
Knowledge and Gave Us the Renaissance.” Bloomsbury Publishing, 2009.
2. Goody, Jack. “The Theft of History.” Cambridge University Press, 2006.
3. Brotton, Jerry. “The Islamic Roots of the European Renaissance.” History Today,
Volume 59 Issue 3, 2009.
Sabtu, 17 Agustus 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)