Singapura, Metroliputan7.com.–
Dalam rangka meningkatkan kerja sama antar Angkatan Laut tiap-tiap negara, TNI AL mengirimkan delegasi untuk mengikuti latihan dan kerja sama militer Asia Tenggara dalam Latma Bersama (Latma) Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT) 2024 yang diselenggarakan oleh US Navy, 7th Fleet Command dan Destroyer Squadron 7 di Singapura.
Dalam Latma SEACAT 2024 yang berlangsung sejak 12 s.d. 17 Agustus 2024, TNI AL mengirimkan 12 delegasi yang dipimpin oleh Komandan Gugur Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada I Laksamana Pertama TNI M Taufik.
Latma SEACAT ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kerja sama antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Fokus latihan kali ini adalah pada peningkatan pelatihan dalam hal-hal standar, meliputi taktik dan prosedur yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi krisis, kontinjensi atau menghadapi kegiatan ilegal di wilayah maritim negara-negara peserta.
Sejumlah materi diberikan dalam Latihan SEACAT 2024, antara lain Senior Leader Forum yang diikuti oleh Komandan Guspurla Koarmada I dan Mayor Laut (P) Andi Johan serta Maritime Security Seminar yang diikuti Letkol Laut (P) Sony Sartantyo dan Mayor Laut (P) M. Rachmad Firdaus.
Sedangkan dalam kegiatan Sensing Workshop diikuti oleh Letkol Laut (P) Rifki Najib, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto dan Mayor Laut (P) Bani Safangat. Selain itu, dalam kegiatan Enforcement Workshop juga dihadiri oleh lima delegasi yakni Lettu Laut (P) Diaz Cahya Putra K., Letda Laut (E) Prabowo Putra M., Sertu Kom Fauzan Firoza, Kls Nav M. Arief dan Serma Saa Agung Prayitno.
Rencananya, negara-negara peserta juga akan melaksanakan sea phase atau manuver lapangan pada Senin (19/08) mendatang. Dimana dalam Sea Phase, TNI AL akan mengerahkan KRI Halasan-620 dan pesawat CN 235 P-8305, dan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Kormada I dalam pelaksanaan sea phase.
Dalam sejumlah kesempatan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan, demi mewujudkan TNI AL yang profesional, modern dan tangguh, latihan bersama selain sangat berguna untuk membangun kekuatan yang memiliki kesiagaan dan kesiapan tinggi, juga untuk menjalin kerjasama dan hubungan diplomasi antar negara.
“Selain untuk meningkatkan, profesionalisme, pengetahuan dan pengalaman Prajurit TNI AL, latihan bersama juga untuk menjalin hubungan diplomasi dan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat,” tegas Kasal.
