Sidoarjo — Metroliputan7.com.- Persoalan penggusuran warung di jalan Bibis Bunder Kelurahan Tambak Kemerakan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo telah memasuki pas 1tahun belum mendapatkan penyelesaian atas hak para pemilik warung Jum’at, 12/8/2022 pukul 10.00 wib.
Diketahui, warung tersebut digusur dipergunakan sebagai pintu masuk Rumah Sakit Sidoarjo sisi barat area Krian. Pelaksana penggusuran diketahui Pemkab Sidoarjo melalui Muspika Krian.
Kini, dalam rangka memperingati peristiwa tersebut, pemilik warung melakukan aksi keprihatinan dengan melakukan tabur bunga 7 rupa dilokasi bekas warung yang digusur yang berarti pas pintu masuk utama Rumah Sakit.
Sebelum melakukan aksi tabur bunga, para pemilik warung melakukan tahlilan di punden Mbah Aji Soleman yang lokasinya tepat disamping pintu masuk Rumah Sakit yang juga bekas warung yang digusur.
Setelah tahlil dan berdoa bersama, disambung dengan jalan kaki melakukan tabur bunga 7rupa di area pintu masuk Rumah Sakit bekas warung yang digusur.
“Aksi kami hari ini, adalah bentuk keprihatinan kami, yangmana pas satu tahun warung kami digusur, tanpa ada penyelesaian atas hak kami.” Ujar M Maskur selaku Koorlap aksi.
Dalam tuntutannya yang telah disampaikan melalui banner, dimana bertuliskan :
“Aksi Keprihatinan Penggusuran Warung Jl Bibis Bunder Kel. Tambak Kemerakan Kec. Krian Kab. Sidoarjo
(12-08-2021)-(12-08-2022) = 1Tahun
Setahun Kami Merintih…
Setahun Kami Menjerit….
Setahun Sudah Kami Tak Mendapatkan Kepastian Atas Hak Kami…..
Pak Bupati Aku Yo Wargamu….
Tanggung Jawabmu Dunia Akhirat Ilingo Iku….”
Disambung dengan : “Menempati warung sejak tahun 1985
Punya dasar : Surat IPEDA, GS, Petok D, Surat BPN dll, sampai saat ini belum mendapatkan titik terang.
Beri keadilan Pk Jokowi”
Sedangkan Achmad Garad selaku LSM Pendamping yang tampak dalam aksi tersebut, mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi aksi yang dilakukan para pemilik warung.
“Saya mewakili para pemilik warung, dalam hal ini selaku korban penggusuran, turut mengapresiasi. Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para aparat yang turut mengawal aksi ini, sehingga aksi ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.” Ujarnya.
Masih Achmad. “Semoga dengan perjuangan ini, persoalan yang dialami warga selama ini mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Karena dampak dari penggusuran warung ini, sungguh sangat luar biasa menyiksa ekonomi, karena warung ini adalah sebagai sumber utama masyarakat dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Kedua disini banyak janda-janda tua bahkan sampai harus memutuskan sekolah anaknya. Ini jelas sebagai tanggung jawab kita bersama. Khususnya pemerintah.” Pungkasnya.