Penulis: Afidah Diniyah
Bangkalan, Metroliputan7.com.-
Metode belajar ABA merupakan penerapan perilaku spesifik untuk diterima menjadi perilaku sosial dengan cara memperbaiki,mengubah, dan meningkatkan perilaku tersebut. Salah satu contohnya yaitu memberikan pujian atau hadiah terhadap perilaku anak khususnya penyandang autisme. Ciri metode ABA yang dapat digunakan pada umumnya yaitu memberikan ketegasan dalam intruksi yang diberikan namun tanpa kekerasan.
Sebelum itu anak autis harus diberikan stimulus secara sensorik dan motorik yang memadai dan continue. Selain itu, dalam metode belajar ABA juga diperkenankan memberikan bantuan atau arahan kepada anak autis secara lembut. Setelah melakukan kegiatan si anak haruslah diberikan reward minimal berupa kata-kata yang memotivasi atau bisa dalam bentuk tindakan seperti tepuk tangan. Tantangan dalam menerapkan metode ABA adalah pendidik harus menghilangkan emosi perasaan sama dengan si anak autis atau perasaan jengkel atau marah karena hal tersebut akan membekas pada ingatan anak autis. Analisis pembelajaran pada anak autis yang pertama yaitu dengan mengelompokkan kemampuan si anak untuk menguasai sebuah perilaku atau materi.
Selanjutnya, manjadwalkan intruksi tingkatan perilaku atau materi yanf akan diberikan. Misalnya pada hari pertama si anak diajarkan untuk berkata minta tolong kemudian hari kesekian si anak di pancing untuk meminta tolong sampai pada si anak bisa menguasai perilaku atau materi yang diberikan serta dalam waktu yang telah ditentukan. Sistem pengajaran tersebut berbentuk pola yang diulang dengan memberikan penguatan di tiap tahapnya. Proses pembelajaran yang dapat diberikan untuk anak autis yaitu dengan memahami dan mengikuti instruksi verbal, merespons perkataan orang lain, mendeskripsikan sebuah benda, meniru ucapan dan gerakan orang lain, hingga mengajarkan anak baca tulis.
Selasa, 13 Agustus 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)