Surabaya,Metroliputan7.com.–
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Paguyuban Cak dan Ning Surabaya sukses menggelar pemilihan “Cak dan Ning Cilik” untuk kedua kalinya. Acara yang berlangsung di Balai Budaya pada Minggu (22/6/2025) itu, berhasil menjaring 30 talenta muda terbaik dari 300 peserta yang mendaftar dari seluruh kecamatan se-Surabaya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, M. Fikser mengapresiasi antusiasme peserta dan orang tua yang terlibat dalam acara ini.
Ia mengaku terhanyut dalam suasana kebahagiaan melihat semangat dan talenta luar biasa dari para finalis Cak dan Ning Cilik.
“Malam ini, kita dipertemukan dalam suasana yang penuh semangat dan kebahagiaan dalam rangka Grand Final Pemilihan Cak dan Ning Cilik Kota Surabaya tahun 2025. Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari upaya kita bersama untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, cinta budaya, dan bangga menjadi bagian dari Kota Surabaya,” ujar Fikser.
Fikser juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung perkembangan anak. Ia pun merasa bangga atas keberanian para finalis di usia muda sudah berani tampil, menyuarakan gagasan, menunjukkan akhlak santun, serta kepribadian yang membanggakan. “Ini adalah modal berharga untuk masa depan mereka dan juga masa depan kota yang kita cintai ini,” tambahnya.
Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya itu berharap, setelah dinobatkan menjadi Cak dan Ning Cilik Kota Surabaya 2025, para peserta dapat berkontribusi untuk memperkenalkan wisata Kota Pahlawan kepada masyarakat luas. “Semoga talenta yang lahir hari ini, dapat terus dikembangkan hingga dewasa kelak,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, Yazerlin Nadila Balqis mengungkapkan bahwa pemilihan tahun ini semakin meriah dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun ini ada sekitar 300-an pendaftar dan terkurasi menjadi 30 finalis,” jelas Ning Zerlin biasa ia disapa.
Menurutnya, perbedaan signifikan tahun ini adalah adanya penampilan dari Cak dan Ning Cilik angkatan sebelumnya, yang bertujuan untuk menginspirasi angkatan terbaru.
“Audiens pun bisa melihat bagaimana perkembangan Cak dan Ning Cilik dari yang angkatan sebelumnya. Akhirnya bisa bertumbuh bersama kami di Paguyuban Cak dan Ning dan akhirnya bisa menginspirasi tentunya angkatan yang terbaru yang 2025,” imbuhnya.
Ning Zerlin juga memastikan bahwa ke-30 finalis telah melalui proses kurasi ketat, mulai dari kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) hingga bakat. “Semuanya nilai sempurna untuk ke-30 finalis,” tegasnya.
Para finalis terpilih nantinya akan aktif dalam keluarga besar Cak dan Ning Cilik, dengan berbagai sesi pelatihan. Di antaranya promosi pariwisata Kota Surabaya, hingga pelatihan public speaking.
Ia menyebut, tujuan utama acara ini adalah mewadahi anak-anak usia 8 hingga 12 tahun agar lebih mengenal budaya, pariwisata, dan potensi kepemudaan di Kota Surabaya sejak dini. “Sejak kecil mereka sudah kenal mulai dari bahasa Surabayaan, bahasa Arek-an, lalu juga pariwisata dan kebudayaan di Kota Surabaya,” katanya.
Ning Zerlin berharap ke-30 finalis dapat menginspirasi anak-anak muda Surabaya lainnya untuk terus mengembangkan bakat dan memajukan kota. Nantinya, Cak dan Ning Cilik terpilih juga akan berkontribusi aktif dengan mengunjungi sekolah-sekolah dasar di Surabaya untuk memberikan motivasi dan mengajarkan kebudayaan.
“Jadi memang setelah acara ini, tentunya mereka akan bergabung dengan kami untuk mempromosikan wisata Kota Surabaya ke sekolah-sekolah,” terangnya.
Untuk diketahui, proses seleksi Cak dan Ning Cilik melalui dua kali penyisihan. Dari 300 peserta, diambil 100 di penyisihan pertama, kemudian disaring lagi menjadi 30 finalis di penyisihan kedua. “Mulai dari tes public speaking, terus tes unjuk bakat sampai akhirnya terpilih hari ini,” pungkasnya.