Pasuruan — Metroliputan7.com.- Meski sudah memasuki awal musim kemarau, namun hingga kini belum ada permintaan pengiriman air bersih ke sejumlah wilayah kekeringan di Kabupaten Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, belum adanya permintaan distribusi air bersih bisa disebabkan karena masih adanya titik-titik sumber mata air di wilayah yang biasanya kekurangan air ketika kemarau tiba.
“Kalau sampai sekarang belum ada permintaan, berarti masih ada sumber mata air yang keluar dan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Harris saat dihubungi via telepon, Kamis (21/07/2022) siang.
Seperti diketahui, di Kabupaten Pasuruan terdapat puluhan desa yang masuk dalam kategori rawan kekeringan. Kata Harris, total ada 23 desa yang dipetakan sebagai wilayah rawan kekeringan.
Namun hingga kini, desa-desa tersebut belum melaporkan adanya kekeringan di level ekstrim. Dalam artian, tidak ada sumber mata air yang keluar dan daya jangkau masyarakat yang kesusahan dalam mencari sumber air di jarak 3 kilometer.
“Karena mungkin masih ada hujan datang meskipun sudah jarang, sehingga dari hujan tersebut yang membuat sumber-sumber air masih ada sampai sekarang,” jelasnya.
Lebih lanjut Harris menegaskan bahwa meskipun belum ada permintaan, namun pihaknya siap sewaktu-waktu dengan 6 armada yang dimiliki Pemkab Pasuruan.
“Ada truk pengangkut air bersih dari Dinas Sosial, BPBD, Cipta Karya dan PDAM. Totalnya ada 6 truk tangki yang ada dan siap kapan saja saat dibutuhkan,” tegasnya.