Qomariyah Slamet, rereqomariah@gmail.com
Bangkalan, Metroliputan7.com.–
Desa Botubarani yang terletak di Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Balango, Gorontalo memiliki satu spesies hiu yang berada di bawah perairan lautnya. Spesies hiu ini bernama latin Rhincodon Typus yang diperkirakan sebagai salah satu spesies ikan terbesar di dunia yang berada di lautan tropis Gorontalo. Keberadaan Hiu Paus tersebut dilindungi penuh melalui keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI nomor 18 tahun 2013.
Hiu Paus yang muncul di perairan Botubarani sempat mengejutkan masyarakat luas pada tahun 2016. Tidak diketahui secara pasti awal mula keberadaan Hiu Paus di pantai tersebut oleh publik. Namun, berita mengenai mudahnya bertemu dengan Hiu Paus di Gorontalo sempat viral dan menjadi perbincangan utama di sosial media. Bahkan media online, cetak maupun televisi tidak mau kehilangan momentum untuk turut memberitakannya. Akibatnya, wisatawan dari penjuru wilayah beramai-ramai berdatangan untuk dapat merasakan sensasi berinteraksi dengan Hiu Paus tersebut.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan menilai wisata hiu paus di Gorontalo adalah yang terbaik di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek aksebilitas yang dekat dari bibir pantai dan ibu kota provinsi. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Gorontalo Rifki Katili menyatakan bahwa pemerintah daerah sudah menetapkan kawan wisata hiu paus sebagai kawasan yang dilindungi. Hal ini tertuang dalam peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).
Meskipun hanya terdapat beberapa ekor Hiu Paus yang berenang di permukaan perairan, ribuan orang rela berdatangan dan mengantri agar dapat melihat dengan dekat Hiu Paus sebagai hewan yang tidak mudah untuk ditemui di wilayah perairan Indonesia sehingga memunculkan rasa penasaran untuk melihatnya secara langsung.
Tingginya minat wisatawan tak lepas dari daya tarik utama Botubarani yaitu wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan hiu paus tersebut bahkan berenang dan menyelam bersama mereka. Daya tarik utama yang ditawarkan menimbulkan motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata ke tempat tersebut. Atraksi wisata yang disajikan menjadi faktor penarik bagi wisatawan dalam memutuskan melakukan perjalanan ke destinasi wisata Hiu Paus ini. Selain itu, unggahan di berbagai media sosial mengenai Hiu Paus menjadi faktor pendorong bagi wisatawan untuk bisa menyaksikan secara langsung keberadaan mereka di perairan Botubarani. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi motivasi wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan wisata Hiu Paus menjadi tempat yang harus dikunjungi dalam agenda rencana liburan mereka. Para wisatawan yang hendak berkunjung ke wisata Hiu Paus Botubarani sebaiknya pada puncak kemunculannya yaitu bulan April, Mei, dan Juni sesuai dengan kalender musim yang dicatat selama 5 tahun terakhir.
Sejak tahun 2016 hingga kini, hiu paus tersebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan domestik maupun turis asing untuk melihat dari dekat hiu paus (Rhincodon Typus) ini. Banyaknya wisatawan yang datang ke pantai Botubarani dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menunjang antara lain:
a. Mudahnya akses menuju pantai Botubarani
Pantai Botubarani memiliki jarak tempuh kurang dari 30 menit dari pusat kota Gorontalo. Kondisi wilayah ini membuat wisatawan dapat menjangkau lokasi pantai dengan cepat dan tanpa biaya yang mahal.
b. Dekatnya kemunculan Hiu Paus dari pantai
Kemunculan Hiu Paus berada hanya sekitar 25 meter dari bibir pantai. Sangat dekatnya kemunculan Hiu Paus tersebut memuat wisatawan tidak perlu menggunakan kapal bermesin untuk dapat melihat ikan raksasa tersebut,
c. Jernihnya perairan pantai Botubarani
Jarak penglihatan perairan cukup jernih sehingga Hiu Paus dapat terlihat jelas baik dari permukaan maupun dari dalam air.
d. Kemunculan Hiu Paus sepanjang hari
Hiu Paus dapat muncul sejak pagi hingga sore bahkan malam hari saat musim kemunculannya sehingga wisatawan memiliki peluang besar untuk menyaksikan hewan tersebut.
Selain itu, terdapat tiga aktivitas wisata hiu paus Botubarani, pemilihan aktivitas tersebut disesuaikan berdasarkan kemampuan wisatawan. Harga wisata hiu paus bergantung dari aktivitas yang dipilih pengunjung. Adapun aktivitas wisata antara lain:
1. Melihat Hiu Paus dari atas perahu
Dalam wisata ini pengujung menggunakan kapal nelayan dengan tarif Rp 100.000/orang untuk mendekati area kemunculan Hiu Paus. Dalam satu kapal dapat diisi maksimal tiga orang wisatawan serta ditemani satu pemandu. Aktivitas wisata ini cocok bagi pengunjung yang tidak bisa berenang dan menyelam (diving) atau wisatawan yang tidak ingin basah saat berinteraksi dengan hiu paus.
Sedangkan bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen bersama Hiu Paus dengan jarak yang cukup dekat dapat menyewa perahu transparan + drone dengan tarif Rp 450.00/orang dan Rp 550.000 untuk pasangan dengan batas waktu 20 menit dengan hasil yang cukup memuaskan dan aesthetic sehingga dapat di posting di akun sosial media.
2. Snorkeling
Pengunjung yang dapat berenang akan mendapatkan peralatan snorkeling yaitu masker, snorkel dan kaki katak dengan tarif mulai dari Rp 105.000/orang. Saat snorkeling wisatawan dapat melihat Hiu Paus secara utuh dan jelas di dalam air. Hiu paus yang selalu berada di dekat permukaan membuat wisata jenis ini sangat mungkin dilakukan.
3. Menyelam (diving)
Wisata jenis ini diminati oleh penyelam yang telah memiliki sertifikat scuba. Melihat Hiu Paus dari bawah air tentu memiliki sensasi yang berbeda dibandingkan wisata jenis lainnya. Jenis wisata ini dikenakan biaya mulai dari Rp 140.000/orang.Terkait dengan ekowisata hiu paus terdapat beberapa aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat khususnya Kementerian KKP, seperti dilarang adanya interaksi langsung dan harus ada jarak antara wisatawan dengan Hiu Paus. Pemerintah daerah juga menetapkan beberapa aturan terkait dengan destinasi wisata tersebut seperti tidak diperkenankan menggunakan cahaya kamera dikarenakan mata Hiu Paus peka terhadap cahaya, jumlah wisatawan dengan snorkeling dan selam kurang dari 9 orang dalam satu waktu untuk mengatur keramaian bawah air dan dilarang menyentuh Hiu Paus serta menjaga jarak aman antara 3-4 meter untuk menghindari cedera, pemberian makan hanya dilakukan oleh satu orang pawang yang ditunjuk untuk meminimalisir pemberian berlebih. Berdasarkan peraturan tersebut diharapkan wisatawan mampu mentaatinya demi keselamatan diri sendiri serta mobilitas Hiu Paus tidak terganggu. Selain itu, wisatawan diharapkan tidak mengganggu sifat alamiah Hiu Paus itu sendiri.
Ahad, 25 Agustus 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)