Sampang, Metroliputan7.com, –
Ketua Komisi II DPRD Sampang Alan Kaisan mendadak geram, dalam rapat dengar pendapat dengan Perumda PDAM Trunojoyo, Kamis (07/11/2024), di ruang rapat lantai II kantor DPRD Sampang.
Dalam rapat dengar pendapat ini, Komisi II DPRD Sampang mengundang beberapa Dirut BUMD sebagai mitra kerja diantaranya, Bank Sampang, PT GSM (Geliat Sampang Mandiri), dan Perumda PDAM Trunojoyo Sampang.
Yang dimana, mereka merupakan Holding Company atau induk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sampang. Dengan memenuhi undangan dari komisi II, masing-masing Dirut untuk menyampaikan serapan anggaran dan progres kinerja sekaligus rencana kerja anggaran TA 2025.
Ada yang lebih menarik dalam rapat dengar pendapat tertutup kali ini, giliran Perumda PDAM Trunojoyo diusir seketika oleh Ketua Komisi II, pada saat menyampaikan rencana bisnis dan serapan anggaran TA 2025 tersebut.
Saat ditemui Ketua Komisi II Alan Kaisan mengatakan, bahwa pihaknya merasa geram karena pada saat giliran Perumda PDAM Trunojoyo menyampaikan progres kinerja sekaligus rencana bisnis dan serapan anggaran tersebut, bukan lansung disampaikan oleh Dirut PDAM selaku pihak yang bertanggung jawab secara kelembagaan.
” Namun disampaikan oleh salah satu staf perempuan yang notabene /statusnya di PDAM tidak jelas,” ungkapnya.
Lanjut Alan, bahkan ada yang lebih krusial dan subtantif, pihak PDAM tidak dapat mempresentasikan existing kebutuhan sejumlah pelanggan dengan rencana bisnis yang akan dikerjakan pada tahun 2024 ini.
” Oleh karenanya, berharap sebelum digelar pekerjaan pipanisasi tahun 2024 ini, pihaknya meminta untuk melakukan revisi perencanaan,” paparnya.
Menurut politikus dari partai Gerindra itu, supaya dipertimbangkan limit waktu yang cukup sempit ini, karena tersisa 1,5 bulan lagi.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti pekerjaan proyeksi sambungan pipanisasi pelanggan pada beberapa lokasi di wilayah kota.
” Kejanggalan yang didapati, diantaranya jumlah pelanggan lama dan pelanggan baru serta pelanggan aktif dan pelanggan tidak aktif.” Kata Alan.
Dari total sambungan baru dan sambungan lama ini tidak sinkron, sehingga dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis PDAM ini tidak transparan.
Saya minta hari Rabu besok, untuk kembali mempersiapkan dan membawa data rencana bisnis hasil revisi yang sesuai kebutuhan rielnya di lapangan.” Tandasnya.
Ditempat terpisah, Dirut PDAM Zuhri menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera membenahi dan segera menyelesaikan.” Singkatnya.