Laut Sulu, Metroliputan7.com.-
Dalam menjaga keamanan KRI Bima Suci yang tengah melaksanakan pelayaran muhibah diplomasi dan duta bangsa Kartika Jala Krida (KJK) 2024 saat melintasi Laut Sulu, seluruh Prajurit KRI Bima Suci beserta tim Kopaska melaksanakan peran jaga perang, Senin (21/10).
Pemberlakuan peran jaga perang harus dilaksanakan oleh para prajurit KRI saat kapal melintasi wilayah dengan tingkat kerawanan yang tinggi seperti di Laut Sulu. Peningkatan kesiagaan adalah menjadi prosedur yang bertujuan sebagai aksi preventif terhadap serangan mendadak dari berbagai ancaman serangan musuh di wilayah yang dianggap rawan.
Seluruh personel yang bertugas dan menempati pos tempur dan harus memahami tugas dan tanggungjawab masing-masing berdasarkan Buku Induk Tempur KRI Bima Suci.
Kesiapsiagaan prajurit KRI Bima Suci juga rutin berlatih agar sasaran pelayaran misi diplomasi dan muhibah duta bangsa tercapai dengan baik.
Selain personel KRI Bima Suci, personel Satgas pendukung yang memiliki kualifikasi khusus juga terlibat berperan sesuai dengan spesialisasinya, diantaranya Prajurit Kopaska maupun penyelam dalam memastikan keselamatan prajurit, kapal dan mengantisipasi hal-hal yang berpotensi menggagalkan misi KRI Bima Suci.
Peran Jaga Perang merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, agar setiap KRI meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi perkembangan situasi pada saat melintasi perairan internasional. Selain itu, Kasal juga menekankan kepada seluruh prajurit Jalasena untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan serta menjaga keselamatan dalam bertugas.
