Bojonegoro, Metroliputan7.com.—
Pemkab Bojonegoro terus berupaya melakukan pemerataan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan akses sambungan listrik bagi warga tidak mampu. Dalam hal ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah memastikan semua bentuk bantuan program dari pemerintah bersifat gratis tidak ada pungutan biaya.
Saat sosialisasi bansos Aladin dan bantuan sambungan listrik di Desa Meduri Kecamatan Margomulyo, Jumat (28/07/2023), Bupati Anna Mu’awanah menuturkan salah satu tugas pemerintah adalah memberi pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Pemkab Bojonegoro, lanjut Bupati, telah menjalankan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau Aladin dan akses sambungan listrik bagi warga yang tidak mampu. Selama empat tahun, Pemkab telah membangun sekitar 19.500 unit RTLH. Sesuai rencana, dalam P-APBD 2023 akan ada tambahan 3.028 unit RTLH yang akan terima bantuan. Selain itu ada 600 sambungan listrik bagi warga Bojonegoro yang tidak mampu.
“Kami memohon doa dan dukungan agar program-program pemerintah dapat terlaksana tepat sasaran dan tepat guna,” kata Bupati.
Ibu Pembangunan Bojonegoro ini juga menuturkan bahwa wilayah Kecamatan Margomulyo dan Ngraho termasuk wilayah yang rawan kekeringan. Sehingga salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah menyiapkan pembangunan Bendungan Karangnongko.
“Kalau hal ini bisa terealisasikan, bendungan ini dapat difungsikan untuk pengairan baik untuk pertanian maupun air bersih yang dapat digunakan setiap hari dan dapat menjadi solusi kekeringan di wilayah tersebut,” tuturnya.
Bupati Anna juga mengimbau masyarakat Kecamatan Margomulyo dan Ngraho untuk mendukung putra-putrinya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua perlu mendorong putra-putrinya agar tak berhenti pada jenjang SMA saja. “Karena saat ini Pemkab Bojonegoro telah menyediakan banyak peluang melalui berbagai macam beasiswa pendidikan baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta,” imbuhnya.