Oleh : Safira Ainil Mubarokah (Ekonomi Pembangunan)
Bangkalan, Metroliputan7.com.–
Puji syukur kepada Allah SWT, Ramadhan tiba menyambut kita dibulan suci yang penuh berkah selalu diberikan kesehatan untuk menjalankan ibadah dalam satu bulan. Sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan dan pertama kali mondok di Pesantren Tebu Falah selama di bulan Ramadhan, refleksi diri menjadi lebih dalam dan essensi kemanusiaan lebih kuat. Pada saat yang penuh berkah ini, kita dapat memahami bahwa hubungan erat antara ekonomi dan nilai-nilai kemanusiaan yang tercermin dalam ajaran Islam, maka diwajibkan bagi umat Islam diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh Ramadhan.
Prinsip-prinsip ekonomi pembangunan dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, keberdayaan, dan kepedulian sosial. Selama bulan suci ini, kesadaran terhadap kebutuhan sesama menjadi lebih tinggi, dan kita diingatkan untuk berbagi, membantu yang lemah, dan menciptakan masyarakat yang adil.
Ekonomi pembangunan, dalam bulan penuh Ramadhan, bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dan distribusi yang adil dari hasil pembangunan tersebut. Bagaimana kita dapat mencapai kemakmuran bersama dan mengurangi kesenjangan ekonomi? Bagaimana prinsip keberdayaan ekonomi dapat memperkuat masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan bersama?
Kita harus sedekah, zakat, dan keadilan ekonomi yang terkandung dalam ajaran Islam, serta bagaimana prinsip-prinsip ini dapat membimbing kebijakan pembangunan ekonomi. Selama Ramadhan, kita diingatkan untuk bertindak dengan penuh kesadaran dan kebaikan hati, dan demikian pula dalam pembangunan ekonomi, nilai-nilai tersebut harus menjadi panduan utama.
Dalam konsep zakat dan sedekah yang sering disebut dalam Alquran dalam Surah Al-Baqarah (2:267)
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِنۡ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبۡتُمۡ وَمِمَّاۤ اَخۡرَجۡنَا لَـكُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا الۡخَبِيۡثَ مِنۡهُ تُنۡفِقُوۡنَ وَلَسۡتُمۡ بِاٰخِذِيۡهِ اِلَّاۤ اَنۡ تُغۡمِضُوۡا فِيۡهِؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ حَمِيۡد
Artinya:
“Orang-orang yang bersedekah dan berinfaq dari hartanya di malam hari dan siang hari, secara tersembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhan mereka; tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Ayat ini menyoroti pentingnya bersedekah dan berinfaq, yang merupakan prinsip ekonomi pembangunan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Menegaskan bahwa tindakan ini tidak hanya membantu individu yang membutuhkan tetapi juga membawa keberkahan bagi mereka yang memberi.
Ahad, 07 April 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)