Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto saat menerima kunjungan Komunitas Teknik Sipil Jepang. (Dok. BPBD Jatim)
Surabaya – Metroliputan7.com.–
Berbagai ragam potensi yang dimiliki Jawa Timur ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak kalangan, termasuk dalam hal potensi bencana dan kesiapan infrastruktur penanggulangannya.
Salah satu yang tertarik dengan potensi itu adalah Komunitas Teknik Sipil Jepang yang tergabung dalam The Japan Society of Civil Engineers (JSCE). Komunitas ‘insinyur’ Jepang yang dipimpin Prof Kuniyoshi Takeuchi ini, bertandang ke kantor BPBD Jatim.
Dengan didampingi tiga mitra kerjanya, kedatangan Komunitas Teknik Sipil Jepang ini disambut langsung Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Ruang Tangguh BPBD Jatim. Turut mendampingi, Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) Dadang Iqwandy, perwakilan Siap Siaga dan sejumlah staf Bidang PK dan Bidang RR BPBD Jatim.
Setelah menggali berbagai data dan potensi persoalan kebencanaan di Jatim, rombongan asal Jepang ini lalu mengunjungi Pusdalops PB BPBD Jatim, Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/11/2024) menyampaikan terima kasih atas kunjungan Komunitas Teknik Sipil Jepang ini. Ia pun membuka ruang masukan dari Tim Jepang untuk perbaikan infrastruktur kebencanaan yang ada di Jatim, selama ini.
Sebelumnya, Komunitas ‘Insinyur’ Jepang ini juga telah berkunjung ke Lumajang untuk melihat potensi erupsi Gunung Semeru, Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) dan hunian tetap penyintas erupsi Gunung Semeru di Bumi Semeru Damai.
Selain itu, kunjungan ke Jatim yang berlangsung selama sepekan ini juga dimanfaatkan untuk meninjau lumpur Lapindo di Sidoarjo dan jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas di Sidoarjo hingga Bendungan Sutami, di Karangkates, Kab. Malang.