Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

PENERAPAN TEORI ALBERT BANDURA DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK DI SEKOLAH

837
×

PENERAPAN TEORI ALBERT BANDURA DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK DI SEKOLAH

Share this article
Example 468x60

Penulis: Qomariyah Slamet, Program Studi Psikologi

Bangkalan, Metroliputan7.com.–

Example 300x600

Dalam situasi sosial yang terus berubah, pendidikan hendaknya tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa depan, melainkan harus memberikan pendidikan yang ideal. Pendidikan harus melihat jauh ke masa depan dan mempertimbangkan masa depan peserta didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan dan jabatan, tetapi juga memberikan mereka pengalaman dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak boleh diperlakukan sebagai penonton yang hanya duduk diam dan mendengarkan ilmu dan informasi guru. Namun lebih dari itu, guru harus mampu menciptakan suasana dimana siswa secara aktif menemukan, mengolah, dan membangun pengetahuan dan keterampilan baru. Dalam konteks pendidikan formal terdapat sejumlah teori yang menjelaskan bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dan mengubah perilakunya, pandangan bahwa pembelajaran harus mencakup refleksi aktif terhadap apa yang dipelajari, kemudian sebagai reaksi negatif terhadap pengetahuan sebagaimana penerapan yang dipelajari pada situasi didunia nyata berdasarkan teori pembelajaran Albert Bandura. Menurut perilaku belajar, perilaku belajar merupakan hasil kemampuan individu dalam menafsirkan pengetahuan dan informasi, menafsirkan model yang ditiru, mengolahnya secara kognitif, dan memutuskan tindakan sesuai tujuan yang diinginkan. Saat belajar, setiap orang menyadari bahwa tindakannya memiliki tujuan dan konsekuensi.

Teori belajar sosial merupakan perpanjangan dari teori pembelajaran perilaku tradisional (behaviorisme). Teori Bandura menekankan pada gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi di lingkungan sosial. Teori ini juga menyakini bahwa kondisi eksternal dan penguatan penting dalam menentukan perilaku, dan rangsangan memainkan peran penting dalam menentukan perilaku. Salah satu asumsi paling awal dan mendasar dari teori pembelajaran sosial Bandura adalah bahwa manusia sangat fleksibel dan dapat mempelajari beragam keterampilan percakapan dan perilaku bahwa titik pembelajaran terbaik dalam hal ini adalah pengalaman – pengalaman tak terduga. Dalam teorinya tentang pembelajaran kognitif sosial, Albert Bandura mengemukakan bahwa individu belajar melalui observasi, peniruan, dan interaksi sosial dengan lingkungan. Beberapa penerapan teori pembelajaran sosial:

1. Pemodelan perilaku: guru dapat menggunakan prinsip pemodelan perilaku untuk memberikan contoh perilaku yang diingkan kepada siswa.
2. Pembelajaran kooperatif: teori pembelajaran sosial mendorong kerjasama dan interaksi antara siswa, memungkinkan untuk bekerjasama, saling membantu dan berbagi pengetahuan seperti melalui tugas kelompok dan proyek.
3. Belajar dengan observasi: siswa dapat belajar dengan mengamati tingkah laku orang lain.
4. Memberikan umpan balik: guru dapat memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa berdasarkan prinsip pembelajaran sosial untuk membantu siswa memahami kesalahan, meningkatkan keterampilan dan mengindentifikasi model perilaku yang diingkan.
5. Menerapkan penerapan pembelajaran yang mendukung: menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung siswa berinteraksi secara positif dan meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antar siswa.
6. Penggunaan media dan teknologi: media dan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman belajar sosial siswa.

Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah individu membuat sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Bandura berhipotesis bahwa tingkah laku lingkungan dan peristiwa internal mempengaruhi persepsi dan aksi merupakan hubungan yang saling terkait (interlocking). Menurut bandura agar pembelajaran sukses instruktur, guru, dan dosen dapat menghadirkan model yang mempunyai pengaruh kuat terhadap pembelajaran. Mengembangkan “save of mastery, save efficacy, dan rein for cement bagi pembelajar”. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar sosial adalah ciri – ciri kuat yang mendasari yaitu:
1. Mementingkan pengaruh lingkungan.
2. Mementingkan bagian – bagian.
3. Mementingkan peranan reaksi.
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon.
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya.
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan.
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang dicapai.

Para guru yang menggunakan paradigma behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasi siswa disamapaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh – contoh, baik yang dilakukan sendiri atau simulasi.

Selasa, 24 September 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *