Bantuan berupa paket bahan pangan untuk korbna banjir. Foto : Dinsos Ponorogo
Ponorogo – Metroliputan7.com.–
Kondisi psikologis puluhan kepala keluarga (KK) di 17 desa dalam wilayah tujuh kecamatan di Ponorogo yang menjadi korban banjir dipantau oleh tim khusus Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo.
“Sejauh ini kami melihat aktivitas masyarakat di wilayah terdampak banjir sudah berjalan normal. Kalau ada temuan trauma baik yang dialami anak-anak maupun penduduk dewasa akan dilakukan trauma healing (pemulihan gangguan psikologis),” kata Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriadi, dalam siaran tertulis Pemkab Ponorogo, Jumat (10/1/2025).
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh kecamatan di Ponorogo terendam banjir, tepatnya pada Desember tahun lalu Senin (16/12/2024). Kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Sawoo, Kecamatan Sambit, Kecamatan Siman, Kecamatan Mlarak, Kecamatan Jetis, Kecamatan Balong, dan Kecamatan Ponorogo Kota.
Selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Ponorogo terjadi karena ada sejumlah tanggul jebol. Salah satunya di Kecamatan Sawoo, yang mengakibatkan sejumlah titik tergenang, bahkan membuat arus lalu lintas lumpuh.
Dijelaskan Supriadi, terlepas dari kerusakan sejumlah infrastruktur, bencana banjir tidak begitu berdampak terhadap fungsi sosial di masyarakat. “Sebagian korban memang terpaksa mengungsi, namun mereka dapat segera pulang bersamaan air banjir yang cepat surut jadi tidak sampai terlalu lama di pengungsian,” imbuhnya.
Selama sepekan Dinsos P3A Ponorogo memenuhi kebutuhan makan dan minum pengungsi korban banjir dengan mendirikan dapur umum. Supriadi menyebut pihaknya masih menyalurkan bantuan berupa ribuan paket bahan pangan. “Total ada 7.000 paket yang kami siapkan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo untuk disalurkan ke 17 desa terdampak banjir,” jelasnya.
Supriadi juga mengakatan, Pemkab Ponorogo bersama Pemprov Jatim, dan Pemerintah Pusat terus mengupayakan berbagai langkah pemulihan di sejumlah sektor pasca bencana banjir. Mulai bidang sosial, sektor pendidikan, kesehatan, hingga perbaikan infrastruktur. Termasuk upaya mencegah banjir agar tidak terulang.