Sumber : BPS Jatim
Surabaya – Metroliputan7.com.-
Di awal tahun 2025 ini, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) melaporkan bahwa kondisi perekonomian Jawa Timur tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,93 persen. Hal tersebut disampaikan oleh, Kepala BPS Jatim, Zulkipli, dalam agenda siaran pers Berita Resmi Statistik (BRS) di Lt.2, Ruang Vicon, kantor BPS Jatim, Surabaya, Rabu (5/2/2025).
“Ekonomi Jawa Timur tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,93 persen. Perekonomian Jawa Timur Tahun 2024 ini, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB, atas dasar harga berlaku mencapai Rp3.168,29 triliun, dan PDRB per kapita mencapai Rp75,77 juta rupiah ,” jelas Zulkipli.
Ekonomi Jawa Timur di tahun 2024 yang tumbuh sebesar 4,93 persen tersebut, diterangkan Zulkipli, dihitung dari metode cumulative to cumulative (c to c), atau perhitungan pertumbuhan ekonomi kumulatif dari awal tahun hingga triwulan yang dimaksud jika dibandingkan dengan kondisi kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi produksi secara (c to c), Zulkipli mengatakan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 9,50 persen.
“Dari sisi pengeluaran yang dihitung secara c to c, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga atau PKLNPRT yang tumbuh sebesar 12,49 persen,” terang Zulkipli.
Dalam perhitungan (y on y), atau pertumbuhan ekonomi pada triwulan yang dimaksud jika dibandingkan dengan kondisi pada triwulan yang sama tahun sebelumnya, Zulkipli menjelaskan, Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2024 dibandingkan Triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 5,03 persen.
Dari sisi produksi dalam (y on y), Ia mengungkapkan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 11,39 persen.
“Dari sisi pengeluaran yang dihitung secara Year on Year, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga atau PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 9,53 persen,” jelas Zulkipli.
Di sisi lain, secara (q to q), atau pertumbuhan ekonomi pada triwulan yang dimaksud jika dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya. Zulkipli mengatakan, Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan III-2024 mengalami kontraksi sebesar 0,77 persen.
Dari sisi produksi dalam perhitungan (q to q), Ia pun mengungkapkan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 6,63 persen.
“Dari sisi pengeluaran secara q to q, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atau P-KP,yang tumbuh sebesar 8,16 persen,” kata Zulkipli.
Lalu secara struktur, Zulkipli pun tak lupa menyebutkan, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Timur pada Triwulan IV-2024 dengan kontribusi sebesar 31,29 persen.
“Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atau PK-RT dengan kontribusi sebesar 60,96 persen,” ujar Zulkipli.
Seluruh hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi baik secara (c to c), (y on y), maupun (q to q) tersebut, Zulkipli berharap, semoga ke depan dapat bermanfaat dan digunakan sebagai kebijakan bagi para pemimpin daerah.
“Karena secara spasial, struktur perekonomian Pulau Jawa pada Tahun 2024 didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Jawa sebesar 29,30 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 25,23 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,49 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 14,48 persen, Provinsi Banten sebesar 6,96 persen, dan Provinsi DI Yogyakarta sebesar 1,54 persen,” ungkap Zulkipli.
Dan pada tahun 2024, secara (c to c), Zulkipli membeberkan, pertumbuhan ekonomi tertinggi, dicapai oleh Provinsi DI Yogyakarta sebesar 5,03 persen diikuti Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sebesar 4,95 persen, Jawa Timur sebesar 4,93 persen, DKI Jakarta sebesar 4,90 persen, dan Banten sebesar 4,79 persen.