Taman Baca Pesisir Kartar Bina Hangtuah Kota Pasuruan . Foto: dok.pemkabpasuruan
Pasuruan – Metroliputan7.com.–
Berawal dari upaya pelestarian lingkungan di pesisir Kelurahan Tambaan, Kota Pasuruan, kini kawasan tersebut berkembang menjadi pusat edukasi dan literasi bagi anak-anak melalui program ‘Taman Baca Pesisir’, yang diinisiasi oleh Karang Taruna (Kartar) Bina Hangtuah.
Ketua Kartar Bina Hangtuah, Novel Zabidi, menegaskan komitmennya dalam mengubah stigma buruk kampungnya.
“Kami ingin memberikan edukasi dan fasilitas taman baca bagi anak-anak yang putus sekolah agar generasi penerus bisa mengangkat nama baik pemuda-pemudi Kelurahan Tembaan,” ujarnya kepada Ketua Bidang Medsos dan IT Kartar Jatim, Muhammad Ma’mun Murod, seperti dalam laman Dinsos Jatim, Jumat (31/1/2025).
Dengan berbagai inisiatif yang terus berkembang, ‘Taman Baca Pesisir’ diharapkan bukan hanya menjadi tempat literasi bagi anak-anak, tetapi juga simbol transformasi positif bagi Kelurahan Tembaan.
Dalam sejarahnya, kawasan ini dimulai pada tahun 2006, ketika lahan yang dulunya berupa pasir hitam mulai ditanami mangrove melalui program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) dari Pemprov Jatim serta bantuan dari DAS Lumajang pada tahun 2007. Bibit mangrove diambil dari daerah Grati dan Nguling dengan bantuan petani setempat. Penanaman dilakukan secara bertahap hingga akhirnya menghasilkan ekosistem mangrove seperti saat ini.
Pada tahun 2011, kawasan ini mulai dikembangkan dengan pembangunan Dermaga Biru melalui anggaran BKM PNPM Mandiri. Dermaga ini awalnya dirancang untuk menikmati pemandangan mangrove, namun karena keterbatasan anggaran, pembangunannya hanya mencapai luas 25 meter persegi. Dua tahun kemudian, sebuah gazebo berukuran 3×3 meter ditambahkan untuk memperindah kawasan.
Sekitar tahun 2017, pemuda Karang Taruna (Kartar) Bina Hangtuah, para pemuda Kelurahan Tembaan, berinisiatif membuat kegiatan positif guna mengubah stigma negatif kampung mereka yang saat itu dikenal sebagai ‘Kampung Narkoba’. Mereka menggelar program ‘Membaca dan Mendongeng’ setiap Minggu sore, yang kemudian berkembang menjadi ‘Taman Baca Pesisir’.
Kegiatan ini terus berjalan hingga akhirnya dipindahkan ke Minggu pagi agar lebih efektif. Konsistensi program ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Universitas Brawijaya Malang.
Pada tahun 2019, Universitas Brawijaya mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian di pesisir Tembaan. Dari penelitian tersebut lahirlah program Doktor Mengabdi, di mana salah satu dosennya memberikan bantuan mesin pengolah limbah plastik menjadi BBM. Program ini terus berlanjut dan menjadikan Kelurahan Tembaan sebagai salah satu Kelurahan Binaan Universitas Brawijaya Malang. Berkat program ini, pada tahun 2020, Kartar Bina Hangtuah menerima dana untuk memperluas gazebo dari ukuran 3×3 meter menjadi 3×9 meter.
Perbaikan infrastruktur pun terus dilakukan. Pada tahun 2021, akses jalan menuju jembatan diperlebar dari 50 cm menjadi 1 meter melalui program DFAT yang dikelola oleh BKM Tunas Mandiri Kelurahan Tembaan. Puncaknya, pada tahun 2024, Lurah Tembaan menjalin kerja sama dengan Pasukan Marinir 2 untuk menjadikan kawasan pesisir ini sebagai destinasi wisata. Hasil dari kolaborasi ini adalah terbentuknya Kampung Bahari Nusantara (KBN), yang kini menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Kota Pasuruan.