Scroll untuk baca artikel
BeritaKulinerLamonganMalangPendidikanSosialSukabumi

Forki dan Unesa Kolaborasi Coaching Clinik Bersama Dua Karateka Dunia

836
×

Forki dan Unesa Kolaborasi Coaching Clinik Bersama Dua Karateka Dunia

Share this article

Kolaborasi Forki dan Unesa Helat Coaching Clinik Bersama Dua Karateka Dunia

Surabaya – Metroliputan7.com.–

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) berkolaborasi menyelenggarakan coaching clinic yang dihadiri pelatih atau karateka internasional dari Italia dan Ukraina.

Kegiatan yang dihadiri 250-an atlet karate dari berbagai dojo yang tersebar di berbagai daerah ini berlangsung di GOR Futsal Unesa, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya. Dua pelatih karate internasional yang hadir adalah Luigi Busa, Italia, dan Stanislav Horuna, Ukraina.

Coaching clinic ini berfokus pada kumite karena, 2 pelatih merupakan atlet kumite dengan kejuaraan Eropa hingga kejuaraan dunia. Pelatih yang hadir membagikan ilmu dan pengalaman yang meliputi metode latihan fisik, teknik, taktik, hingga aktivitas geraknya permainan yang bervariasi.

Penanggung jawab kegiatan, Afifan Yulfadinata, di Surabaya, Senin (3/2/2025) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali karateka atau atlet karate Jawa Timur agar memiliki wawasan dan pengalaman langsung dari pelatih yang memiliki pengalaman malang melintang pada kejuaraan bergengsi di tingkat dunia.

“Dengan belajar langsung bagaimana pengalaman dan teknik pelatih yang disampaikan, harapannya agar atlet-atlet karate di Jawa Timur bisa lebih berkembang dan berprestasi. Jadi ini lebih ke penguatan mental, teknik, dan strategi sebagai atlet karate yang berjiwa kompetitif dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas,” ucapnya.

Dia menambahkan, teknik-teknik yang dimiliki dua pelatih tersebut sangat luar biasa dan penting juga dikuasai para atlet karate tanah air. Dengan bekal yang didapat dari coaching clinik ini, atlet karate Jatim bisa lebih berkembang dan meningkat prestasinya.

“Tentu apa yang didapat dari kegiatan ini harus benar-benar menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan dan teknik,” imbuh dosen Unesa itu.

 

Kemampuan olahraga termasuk karate, menurutnya, tidak cukup untuk disimpan atau dihafal di luar kepala, tetapi juga harus dilatih, terus dilatih sehingga menjadi muscle memory atau membentuk refleksi fisik yang harmoni sesuai teknik. Baginya, kegiatan seperti ini penting diselenggarakan, karena itu bisa dijadikan agenda tahunan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *