Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (jilbab merah muda) saat menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur Shopee Barokah, di Kampus Shopee UMKM, Kota Malang, Jumat (24/3/2023).
Malang – Metroliputan7.com.–
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri acara penyerahan hadiah bagi pemenang kompetisi bisnis digital santripreneur bertajuk ‘Dari Pesantren untuk Pesantren’ yang diadakan Shopee Barokah di Kampus UMKM Shopee Kota Malang, Jumat (24/3/2023).
Shopee Barokah sendiri merupakan sebuah fitur dari PT. Shopee Internasional Indonesia yang disediakan untuk produk-produk halal berdasarkan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) yang mendukung potensi industrial islami di Indonesia.
Hadiah secara simbolis diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah kepada lima pemenang, yaitu juara pertama Toko Ahwarumi_Fashion Ponpes Sunan Drajat Lamongan, juara kedua Toko Santri ZOSE Pondok Modern Sumber Daya At-Takwa Nganjuk, juara ketiga Toko Santri Faqih_1995 Ponpes Tebuireng Jombang, juara ke empat Toko Samudera Sunan Drajat Ponpes Sunan Drajat Lamongan, dan Juara ke lima ialah Toko Pondok Induk Langitan asal Ponpes Langitan Tuban.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi Shopee Barokah karena telah mengadakan kompetisi bisnis digital santripreneur ini.
“Terima kasih kepada Shopee yang sudah membuka Kampus UMKM di Malang ini, memberi berbagai macam pelatihan dan kompetisi bisnis digital baik sociopreneur, pesantrenprenur, maupun santripreneur,” ucapnya.
Menurut Gubernur, hal ini adalah wujud dari upaya membangkitkan ekonomi di lingkungan pesantren secara institusional dalam sebuah ekosistem, dan di dalam ekosistem tersebut ada pesantrenpreneur, santripreneur, dan sociopreneur.
“Sociopreneur ini merupakan alumni pesantren yang jaringannya border less tidak ada batas. Maka, di Jawa Timur ini sudah ada program EKO-Tren OPOP atau Ekonomi Berbasis Pesantren One Pesantren One Product. Oleh karena itu, Shopee Barokah bersama ini semoga bisa nyekerup dengan program EKO-Tren OPOP,” jelas Khofifah.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, Ekonomi Berbasis Pesantren atau yang disingkat EKO-Tren akan menjadi suatu kekuatan kemandirian pesantrennya, santrinya, maupun alumni pesantrennya.
“Saat ini saya memprediksi di tahun 2024 akan ada 1000 item yang bisa dihasilkan oleh EKO Tren OPOP yang sudah terverifikasi. Bahkan hal itu mungkin tidak sampai 2024, karena pada minggu yang lalu di Malang juga sudah ada Forum Silaturahim dengan peserta OPOP yang memiliki sebanyak 1.034 produk di dalamnya,” terangnya.
Melalui program EKO-Tren OPOP dan Shopee Barokah, Gubernur Khofifah berharap akan terjalin sinergi yang kuat di antara keduanya.
“Saya harap EKO Tren OPOP dan Shopee menjalin sinergi tim ataupun jejaring yang sangat luar biasa, sehingga produk Eko tren OPOP yang sudah 1000 item itu pun bisa masuk ke katalognya Shopee tentu dengan prosedur sesuai SOP yang ada,” harap Khofifah.
Selain itu, Khofifah pun berharap mudah-mudahan apa yang dibangun dalam koneksitas di antara dunia usaha berbasis pesantren ini akan terus mendapatkan ekosistem yang makin kuat, strategis, maupun makin perspektif di tengah berbagai kebutuhan digitalisasi ekosistem ekonomi secara global.
“Selesai kompetisi saya ucapkan selamat untuk para champion atau para juara. Mudah-mudahan semua memberi manfaat barokah,” pungkasnya.
Selain Gubernur Khofifah, hadir pula dalam acara ini Walikota Malang Sutiaji, Direktur Shopee Barokah Bukhori Muslim, Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Andromeda Qomariah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan, S.Hut., serta Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin.