Surabaya — Jurnal Hukum Indonesia.- Tugu Pahlawan (Tupal) Fashion Night mewarnai kemeriahan Kick Off 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (28/7/2022), malam.
Peragaan busana ini menjadi sangat menarik lantaran busana yang ditampilkan merupakan hasil karya desainer asal pondok pesantren. Yakni Ning Ficky Aisya istri Ra Nasih dari Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan dan Listya Ayu Qudus.
Uniknya, selain diperagakan oleh model profesional, karya desainer ini juga diperagakan oleh Gawagis dan Nawaning seperti Gus Haris dan Ning Marisa (Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Gus Ahmad dan Ning Sheila (Ponpes Lirboyo Kediri), dan Lora Nasikh dan Ning Vikcy (Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan).
Juga turut tampil, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan istri, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan dan istri, serta Rektor Unesa Prof. M. Nurhasan bak model di catwalk Tupal Fashion Night.
Selain peragaan busana, Kick Off 1 Abad Harlah NU dengan tema Harmoni, Kolaborasi, dan Inovasi ini semakin berkesan dengan tampilnya sejumlah kyai dalam membacakan puisi. Di antaranya ialah pembacaan puisi oleh Ketua Umum MUI Jatim KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH. Marzuki Mustamar dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH. Saad Ibrahim. Juga turut tampil dari lintas agama yakni Barongsai dari Klenteng Boen Bio Kapasan, Surabaya.
Gelaran itu ditandai dengan penekanan screen tablet oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama wakil Rois Syuriah PWNU Jatim KH. Agoes Ali Masyhuri, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Ketua Panitia 1 Abad NU Jatim KH. Abdussalam Sochib dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Konsep harmoni, kolaborasi dan inovasi juga terlihat dari penampilan paduan suara dari Polrestabes Surabaya yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon.
Disusul penampilan 100 Ishari Milenial dari SMA-SMK Sunan Kalijogo Jabung, Malang. Sampai dengan Tugu Pahlawan Fashion Night.
Melihat beragam aksi kolaborasi tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Kick Off 1 Abad NU yang diisi dengan berbagai kegiatan kolaboratif penuh harmoni dan sarat inovasi dalam semangat heroik. Tidak hanya dari kalangan NU, namun juga dari berbagai elemen masyarakat, bahkan lintas agama dan budaya.
“Ini menjadi suatu bentuk harmonisasi dan kolaborasi yang luar biasa. Bahwa NU hadir selalu merangkul tidak memukul artinya penuh damai. NU hadir untuk semua tidak hanya untuk warga NU saja, tapi juga seluruh kalangan. Bagaimana NU ada untuk membangun peradaban dan perdamaian dunia,” katanya.
Menurutnya, gelaran Tupal Fashion Night ini menjadi gambaran bahwa fashion muslim ini menjadi potensi besar yang bisa dikembangkan sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi.
Selain itu, banyak Warga NU yang juga merupakan desainer baju muslim seperti Ning Ficky Aisya istri Ra Nasih (Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan) dan Listya Ayu Qudus.
“Warga NU saat ini sudah banyak melakukan inovasi di berbagai sektor, sampai di dunia fashion ini. Mudah-mudahan potensi yang dimiliki ini dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat bagi semua,” katanya.
Menurutnya, harmonisasi, kolaborasi dan inovasi saat ini menjadi hal yang penting. Apalagi saat ini semua menghadapi zaman yang perubahannya cepat sekali. Ada tatanan baru kehidupan yang didorong oleh teknologi, atau sering disebut disrupsi “Era baru ini bukan lagi soal kompetisi tetapi soal kolaborasi, kreatifitas dan inovasi. Kemudahan kita terhubung dengan siapapun harus dimanfaatkan untuk berinteraksi, berdiskusi, berbagi. Dengan kolaborasi maka kita bisa menciptakan sesuatu yang lebih besar dan lebih bermanfaat,” katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini berharap semarak Kick Off 1 Abad NU ini menjadi momen penting bagi NU untuk terus berkembang menjadi organisasi yang semakin modern.
“Kami berharap NU bisa terus bertumbuh dan kami beserta seluruh jajaran Pemprov Jatim bersama NU terus berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia 1 Abad NU Jatim yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim KH. Abdussalam Sochib mengatakan bahwa perjalanan 100 tahun NU merupakan pertanda dari perubahan peradaban.
Perubahan gaya hidup dan pembaharuan dalam mengenalkan Islam sebagai agama. Untuk itu, PWNU Jatim mengusung narasi dari pesantren untuk peradaban dan perdamaian dunia.
“Kami mengambil tema harmoni kolaborasi inovasi. Dengan harmoni stabilitas negeri akan terjaga, msyarakat akan tenang melakukan ritual keagamaan. Dengan harmoni kami Warga NU juga akan melaksanakan istighosah kubro bersama 1 juta nahdliyin pada 12 Februari 2023 sebagai puncak 1 abad NU dengan aman, tenang dan damai,” katanya.
“Harmoni malam hari ini kita visualisasikan dengan penampilan paduan suara dari Polrestabes Surabaya yang personilnya dari lintas agama. Terima kasih juga nanti kita akan saksikan penampilan barongsai dari Kapasan. Kolaborasi ini menumbuhkan simpati dan empati kepada sesama serta menyadarkan kita untuk makin kuat dan kokoh sebagai bangsa,” lanjutnya.
Sebelumnya, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Kota Surabaya dengan NU tidak bisa dipisahkan. Melalui acara kick off 1 Abad NU ini ia berharap di seluruh kota Surabaya bisa digaungkan Ahlussunnah Wal Jamaah.
“Kami juga berharap doa dari para kyai, para masyayikh Kota Surabaya bisa terus bergerak membagun peradaban dan memberikan yang terbaik kepda NU. Semoga NU semakin besar dan berkembang dan memberikan semangat bagi kami warga Kota Surabaya untuk menciptakan perdamaian,” pungkasnya.