Scroll untuk baca artikel
Seni Budaya

Hidup Sederhana Tanpa Ego: Menemukan Kebahagiaan Sejati (Part 1)

938
×

Hidup Sederhana Tanpa Ego: Menemukan Kebahagiaan Sejati (Part 1)

Share this article

Oleh : Maulana Mohammad Nur, Santri PPM Tebu Falah

Bangkalan, Metroliputan7.com.–

Di era modern ini, kita sering terjebak dalam budaya materialisme dan konsumerisme. Kita terdorong untuk selalu mengejar lebih banyak, memiliki lebih banyak, dan menjadi lebih baik dari orang lain. Hal ini tak jarang memicu ego dan rasa tidak puas yang tak berkesudahan.

Namun, di tengah kesibukan dan hiruk pikuk dunia, ada sebuah filosofi hidup yang menawarkan ketenangan dan kebahagiaan sejati: hidup sederhana. Hidup sederhana bukan berarti hidup kekurangan atau pelit, melainkan tentang fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna dalam hidup.

Menyingkirkan Ego
Ego adalah rasa penting diri yang berlebihan, yang sering kali mendorong kita untuk mencari validasi dan pengakuan dari orang lain. Kita terjebak dalam keinginan untuk selalu tampil sempurna, memiliki barang-barang mewah, dan mencapai kesuksesan materi.

Hidup sederhana mengajak kita untuk melepaskan ego dan fokus pada nilai-nilai intrinsik dalam hidup. Kita belajar untuk menghargai diri sendiri apa adanya, tanpa perlu mencari pengakuan dari luar. Kita juga belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang kita miliki, daripada selalu terobsesi dengan apa yang tidak kita miliki.

Menemukan Kebahagiaan Sejati
Kebahagiaan sejati tidak datang dari harta benda atau pencapaian eksternal. Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dari rasa syukur, cinta, dan kedamaian.
Hidup sederhana membantu kita menemukan kebahagiaan sejati ini.

Dengan melepaskan ego dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, kita dapat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hidup. Kita belajar untuk menghargai momen-momen kecil dalam hidup, dan menjalin hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain.

Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak datang dari harta benda atau pencapaian eksternal. Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dari rasa syukur, cinta, dan kedamaian.

Sabtu, 22 Juni 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *