Scroll untuk baca artikel
Seni Budaya

Kirab Bedol Pusaka Ponorogo 2025: Jejak Sejarah, Spirit Budaya, dan Sakralnya Warisan Leluhur

792
×

Kirab Bedol Pusaka Ponorogo 2025: Jejak Sejarah, Spirit Budaya, dan Sakralnya Warisan Leluhur

Share this article

PONOROGO, Metroliputan7.com.–

25 Juni 2025, Malam ini, Kabupaten Ponorogo kembali menghidupkan salah satu prosesi budaya paling sakral dalam kalender Grebeg Suro: Kirab Bedol Pusaka. Digelar setiap menyambut datangnya 1 Muharram, tradisi ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga bentuk penghormatan mendalam terhadap sejarah, budaya, dan spiritualitas warga Bumi Reyog.

Kirab Bedol Pusaka bukan sekadar arak-arakan benda pusaka. Ia adalah napak tilas sejarah, menelusuri kembali jejak perpindahan pusat pemerintahan dari Kota Lama (Makam Batoro Katong) ke pusat kota Ponorogo seperti yang kita kenal hari ini.

Tiga Pusaka Sakral yang Dilepas dari Dalem Pringgitan

Dalam kirab ini, tiga pusaka kebesaran milik Kabupaten Ponorogo akan “dibedol” atau dikeluarkan dari Dalem Pringgitan (Rumah Dinas Bupati) menuju Makam Batoro Katong. Pusaka-pusaka tersebut adalah simbol penting dalam perjalanan spiritual dan pemerintahan Ponorogo:

1. Songsong Tunggul Wulung – Payung agung yang melambangkan kepemimpinan dan perlindungan bagi rakyat.

2. Tombak Tunggul Naga – Lambang kekuatan dan ketegasan dalam kepemimpinan.

3. Angkin Cinde Puspito – Sabuk pusaka yang menjadi simbol kemakmuran dan keindahan budaya.

Prosesi pengeluaran ketiga pusaka ini dilakukan dengan penuh khidmat, diiringi para abdi dalem, tokoh adat, serta elemen masyarakat. Suasana sakral terasa kuat, menyatu dengan alunan doa dan nyanyian tradisi yang menggetarkan jiwa.

Rute Kirab dan Rekayasa Lalu Lintas

Kirab Bedol Pusaka akan dimulai pada Rabu malam, 25 Juni 2025, pukul 23.00 WIB. Titik keberangkatan dimulai dari Paseban dan akan menuju Makam Batoro Katong di kawasan Kota Lama. Yaitu Jalan Jendral Sudirman, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Bathoro Katong dan Jalan Niken Gandini.

Beberapa titik pengalihan arus lalu lintas yang perlu diperhatikan masyarakat:

– Simpang empat Pasar Pon

– Simpang empat Bunderan

– Simpang empat Pasar Legi

– Simpang tiga Ngepos

– Seputaran Alon-Alon Ponorogo

Jalur utama akan diberi tanda garis merah (rute kirab), sementara jalur terdampak atau alternatif ditandai dengan garis oranye.

Imbauan untuk Masyarakat Ponorogo

1. Demi kelancaran prosesi dan kenyamanan bersama, masyarakat diimbau untuk:

2. Merencanakan perjalanan lebih awal dan hindari jalur yang terdampak kirab.

3. Mematuhi arahan petugas dan rambu lalu lintas yang disiapkan khusus untuk malam kirab.

4. Menghormati dan menjaga suasana khidmat, sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya dan warisan leluhur.

Lebih dari Tradisi: Simbol Jati Diri Ponorogo

Kirab Bedol Pusaka bukan sekadar seremoni, tetapi manifestasi identitas dan jati diri Ponorogo. Ia menjadi pengingat akan jasa para pendahulu, khususnya Batoro Katong, sang Adipati pertama, yang telah membuka jalan bagi berdirinya kabupaten ini.

Di tengah geliat zaman modern, Kirab Bedol Pusaka adalah wujud nyata bahwa masyarakat Ponorogo tetap teguh memegang akar budayanya. Mari kita jaga, rayakan, dan wariskan semangat Grebeg Suro dengan bangga, khidmat, dan penuh cinta pada budaya.
_Jurnalis, KP Dhar SN_.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *