JAKARTA – Metroliputan7.com.–
Ketua Komisi VII DPR, Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag., M.Hum., M.A., meminta Kementerian Pariwisata memastikan kesiapan jelang libur panjang tahun baru 2025.
Ia meminta Kemenpar berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk memastikan keamanan dan kelancaran wisatawan ke sejumlah destinasi wisata.
“Kementerian Pariwisata harus berkoordinasi dengan pihak terkait di semua tempat wisata harus ditempatkan petugas pemantau, tidak hanya pegawai Kementerian Pariwisata. Tetapi juga dengan instansi lain. Ada Pemerintah Daerah, Kepolisian, ormas, kelompok peduli pariwisata, dan lain-lain,” ujarnya, Jumat (27/12/2024).
Dalam kesempatannya, ia mengatakan Kemenpar juga harus berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memantau dan mengantisipasi keadaan darurat di destinasi wisata.
Ia menyebut semua pemangku kepentingan harus bekerja sama menciptakan libur panjang tahun baru 2025 yang aman dan kondusif.
“Musim liburan mestinya orang cari senang, paling tidak, sekali setahun orang relaks dan menenangkan pikiran. Pemerintah sudah semestinya menjaga liburan Nataru secara proaktif harus dilakukan upaya-upaya serius melindungi masyarakat, memberikan rasa bahagia di hati masyarakat adalah juga tugas fundamental dari pemerintah,” jelasnya.
Selanjutnya, ia berharap Kemenpar dapat menjawab sejumlah tantangan dalam mewujudkan destinasi wisata yang aman. Ia juga mengingatkan jangan sampai momen suka cita menjadi duka di libur panjang tahun baru 2025.
“Pemerintah tidak bisa mengerjakan ini sendiri, semua pihak harus dilibatkan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Prinsipnya jangan ubah suka cita menjadi duka, ini batu ujian bagi Menteri Pariwisata yang baru, memang tidak mudah, tetapi kalau berhasil, pasti semua memberikan apresiasi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa BMKG, BNPB, dan lembaga Pemerintah lainnya telah memberikan peringatan terkait potensi bencana di masa pergantian tahun.
Ia juga mengingatkan banyak potensi bencana yang terjadi jelang akhir tahun yang rentan mengakibatkan banyak korban.
“Kita sudah membaca berita adanya musibah yang telah terjadi, ada longsor, banjir bandang, kecelakaan, dan kebakaran. Banyak korban yang berduka, bahkan ada yang keluarganya meninggal akibat musibah tersebut,” tutupnya.