Pamekasan — Metroliputan7.com.- Seluruh Ormawa (Organisasi Mahasiswa) IAIN MADURA peserta mahasiswa yang sedang KPM (Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat) melakukan aksi demonstrasi terhadap LP2M Senin (18/07/2022).
Aksi tersebut muncul karena kerancuan sistem serta kurangnya pertanggung jawaban Pantia KPM terhadap setiap permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan KPM.
Tuntutan yang dibawa oleh massa aksi mengenai kerancuan pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) 2022, alasan tidak adanya Koordinator Kecamatan (Korcam), anggaran pelaksanaan KPM, dan ketidaklayakan LPPM.
Sebelumnya sudah ada pemberitahuan bahwa akan ada aksi demonstrasi terkait KPM yang dianggap oleh mahasiswa banyak permasalahan yang belum muncul solusi.
Saat aksi demonstrasi berlangsung selama 5 jam rupanya tidak ada tanggapan serta tidak yang menemui para aksi demonstran dan hal itu sangat disayangkan oleh mahasiswa terhadap rektor yang bisa di bilang baru dan tidak mampu menemui massa aksi.
“Sangat disayangkan rektor yang beberapa bulan lalu dilantik sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan KPM dan tidak bisa menegur bawahannya” Ucap Luqmanul Hakim salah satu mahasiswa yang ikut aksi Senin (18/07/2022).
Alasan Rekor IAIN MADURA tidak bisa menemui karena masih berada diluar kota, sedangkan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) tidak jelas keberadaannya bahkan ketiga dihubungi oleh wakil rektor dua melalui telepon seluler dan WhatsApp nomernya sudah tidak aktif.
“Bapak Saiful Hadi bersama Kementrian Agama (Kemenag) Pamekasan ke luar kota. Kemudian Bapak Mashur tadi pagi mobilnya mogok bukan di servis,” ujar Mohammad Ali Al Humaidy Warek III IAIN MADURA Senin (18/07/2022).
Mahasiswa tidak mendapatkan jawaban serta kejelasan yang pasti akhirnya massa aksi kesal dengan sikap pimpinan yang seakan tidak peduli pada mahasiswa yang sedang KPM dan akhirnya massa aksi terobos masuk ke gedung rektor.