Scroll untuk baca artikel
BangkalanBeritaSukabumi

Masyarakat Desa Pakis Bangkalan Memaklumi Keterlambatan Bantuan Langsung Tunai DD 2024

995
×

Masyarakat Desa Pakis Bangkalan Memaklumi Keterlambatan Bantuan Langsung Tunai DD 2024

Share this article

Bangkalan – metroliputan7.com, Masyarakat Desa Pakis, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, Memaklumi Keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desanya dikarenakan Kepala desa mereka sedang Opname di salah satu rumah sakit di Surabaya saat bantuan tersebut harusnya disalurkan.

Bantuan yang harusnya disalurkan di akhir tahun 2024 tersebut ditunda karena Kepala Desa Pakis sedang dalam kondisi sakit hingga diharuskan Opname di salah satu Rumah sakit di Surabaya.

Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat di tempat pada hari kamis (27/2/25), saat kepala desa di rumah sakit beliau sempat hilang kesadaran dan Bantuan sempat tertunda namun langsung disalurkan saat kesehatan kepala desa membaik dan diterima masyarakat pada bulan Februari 2025.

“Memang benar kami dengar tentang bantuan tersebut, tapi pas tahu kepala desa kami sakit kami juga maklum kok mas, kami warga desa juga melihat secara langsung jika beliau sakit parah, bahkan sempat hilang kesadaran di rumah sakit, tapi Alhamdulillah setelah kondisi beliau membaik, bantuan langsung tersalurkan ke penerima,” ucap Ahmadi salah satu keluarga penerima bantuan di Desa Pakis.

Ahmadi juga menyampaikan bahkan warga tidak mempermasalahkan terkait bantuan dan lebih memikirkan kesehatan kepala desa mereka.

“Justru pas kami tahu kepala desa kami sakit separah itu, kami lebih memikirkan kesehatannya beliau mas. Kami tahu beliau baik, terkait bantuannya justru kami kesampingkan dulu,” jelas Ahmadi menambahi.

H. Marwan selaku kepala Desa Saat dikonfirmasi oleh awak media di rumahnya menyampaikan bahwa benar saat dirinya sakit dan meminta maaf terkait keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai DD tersebut.

“Betul saya sakit dan diopname di RS Bangkalan dan juga di Surabaya, kondisi saya cukup parah mas, saya sempat hilang kesadaran di rumah sakit Husada Utama. Perihal bantuan yang telat dan baru tersampaikan saya tidak membenarkan terjadinya hal tersebut namun kondisi saya saat itu kurang memungkinkan, saya minta maaf atas kelalaian tersebut,” jelas kepala desa kepada pewarta yang datang.

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Anti Rasuah Bapak M. Munir berpendapat,

“Benar bantuan BLT termasuk darurat dan harus segera disalurkan, namun untuk mengenai desa Pakis ini, Kalau masyarakat tidak mempersalahkan hal tersebut, saya rasa tidak ada masalah, Toh Bantuan BLT atau hak-hak masyarakat tetap tersalurkan segera setelah kepala desa sembuh, karena kepala desa saat itu juga sedang sakit parah dan mungkin karena hal tersebut saat itu di desa pakis kurang terkondisikan karena tokoh pemimpinnya yang sedang kritis dirumah sakit,” tutup Munir.
_____

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *