Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaKulinerLamonganMalangPendidikanSosialSukabumi

Melirik Sudut Pandang Negatif terhadap Kampung Texas di Perum Telang Kamal. Ketua RT: “Saya tidak Terima”

824
×

Melirik Sudut Pandang Negatif terhadap Kampung Texas di Perum Telang Kamal. Ketua RT: “Saya tidak Terima”

Share this article
Example 468x60

Bangkalan. Metroliputan7.com.-

Salah satu kawasan perumahan di daerah Telang, Kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan yang dekat dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menjadi sorotan sebagian masyarakat setelah muncul anggapan negatif terhadap kampung ini. Julukan “Kampung Texas”, yang merujuk pada kondisi yang dianggap bebas aturan, memicu protes keras dari Rahmat, salah satu Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

Example 300x600

Rahmat menolak tegas stigma tersebut, terlebih karena wilayahnya kerap diasosiasikan dengan perilaku bebas yang tidak sesuai norma. Salah satu isu yang mencuat adalah keberadaan rumah kos mahasiswa yang diklaim kerap menjadi tempat aktivitas bebas, termasuk membawa pasangan lawan jenis tanpa pengawasan.

“Saya tidak terima kampung saya dijuluki sebagai Kampung Texas. Silakan buktikan sendiri. Jika ada yang tidak mengikuti aturan, saya tidak segan untuk menindak tegas,” ujarnya saat ditemui di sebuah kedai kopi di Kota Bangkalan beberapa waktu lalu. (Senin, bulan Desember)

Menurut Rahmat, aparat desa dan pengurus RT telah melakukan pengawasan ketat untuk menjaga ketertiban dan norma di lingkungan tersebut. Dia menegaskan bahwa pengelola kos-kosan telah diimbau untuk mematuhi aturan, termasuk melarang aktivitas yang melanggar adat istiadat setempat.

“Tidak benar kalau dibilang kami lepas tangan. Setiap laporan masyarakat pasti kami tindaklanjuti. Jangan sampai ada yang menganggap kampung kami seperti itu,” imbuhnya.

Ketua RT menegaskan, julukan negatif seperti “Kampung Texas” dapat merusak citra Kampung Telang. Ia meminta masyarakat tidak mudah menghakimi berdasarkan asumsi tanpa bukti. Selain itu, dia juga mengajak pemilik kos untuk berkolaborasi menjaga lingkungan tetap kondusif dan nyaman bagi semua pihak.

Di sisi lain, sejumlah warga mendukung langkah tegas yang diambil Rahmat. “Kami tidak ingin kampung ini dianggap buruk oleh orang luar. Jika ada yang melanggar, segera laporkan agar ditindak,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai kawasan yang dekat dengan kampus, Perum Telang menjadi tempat tinggal strategis bagi mahasiswa. Namun, keberagaman penghuninya menuntut komitmen bersama dalam menjaga norma dan nilai-nilai masyarakat.

Rahmat berharap masyarakat, pemilik kos, dan mahasiswa dapat membangun komunikasi yang baik untuk menciptakan suasana kampung yang aman, nyaman, dan bermartabat. “Kita harus saling menjaga. Nama baik kampung ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Dengan upaya berkelanjutan dari seluruh elemen masyarakat, Rahmat optimistis Kampungnya dapat membuktikan diri sebagai kawasan yang aman dan tertib, jauh dari cap negatif yang tidak berdasar.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *