Scroll untuk baca artikel
Berita

Mensos RI : Ditargetkan Setiap Provinsi Minimal Punya Dua Sekolah Rakyat Kabupaten/Kota Satu

699
×

Mensos RI : Ditargetkan Setiap Provinsi Minimal Punya Dua Sekolah Rakyat Kabupaten/Kota Satu

Share this article

Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf saat memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi penguatan ekonomi desa Jawa Timur tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (9/3/2025) malam. Foto : Hans JNR

Surabaya – Metroliputan7.com.–

Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap, program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025 -2026, dengan target awal setiap provinsi minimal ada dua sekolah dan kabupaten/kota minimal satu sekolah.

 

Menurut Gus Ipul, semua provinsi sekarang sudah punya, sedangakan Jawa Timur meskipun provinsi besar, satu satunya provinsi yang belum punya. “Untuk mempercepat prosesnya, sekolah raktat ini sekentara memanfaatkan fasilitas Kemensos di daerah. Sedangkan Jawa Timur fasilitas Kemensos pada era Presiden Gus Dur diserahkan ke Pemprov semua,” Ungkap Gus Ipul, usai rapat koordinasi penguatan ekonomi desa Jawa Timur tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (9/3/2025) malam.

 

Sekolah Raktar merupakan program yang direncanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan yang layak bagi anak-anak dari kalangan masyarakat miskin ekstrim. Konsep sekolah ini adalah asrama atau boarding school di mana para siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan tetapi juga asupan gizi yang layak dan mencukupi.

 

Meski Jawa Timur sedikit terlambat, namun Gus Ipul apresiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Pak Emil melakukan gerak cepat dalam upaya sama sama menerjemahkan arahan Presiden Prabowo. “Baru dua hari lalu kami telpon telponan dengan Bu Khofifah dan hari ini sudah dilakukan rapat koordinasi yang diikuti oleh bupati, wali kota se Jawa Timur serta Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jawa Timur. “Sepulang mengikuti acara ini, harapannya bupati dan walikota segera menindaklanjuti untuk mendukung program Presiden Prabowo,” tegas Gus Ipul yang juga Sekjen PBNU.

 

Segera disiapkan lokasi pembangunan 100 Sekolah Rakyat terdiri, 40 sentra dan balai Kemensos tersebar di seluruh Indonesia, 20 di Jawa Timur, 20 di Jawa Tengah dan DIY, dan 20 di Jawa Barat, Banten, dan DKI. Sekolah Rakyat yang akan dijalankan oleh Kemensos menurut Gus Ipul, telah mendapat dukungan penuh dari Dikdasmen Kemendikbud.

 

Soal kurikulum maupun tenaga pendidik, Dikdasmen sudah menyiapkan. Kurikulumnya terus di godok, hanya tinggal mendata fasilitas seperti gedungnya saja. Sementara itu Prof. Nuh DEA, salah satu anggota formatur Sekolah Rakyat Jawa Timur mengungkapkan tentang latar belakang mengapa menggunakan istilah Sekolah Rakyat. “Saya banyak mendapat pertanyaan apakah nama SR tidak malah merendahkan anak anak.

 

Sementara Prof Nuh mengatakan bahwa sekolah rakyat ini memang sekolah khusus untuk anak anak miskin. Disini memang mepertegas bahwa yang sekolah di SR memang miskin, tapi mereka ingin maju. Jadi sekolahnya tidak sembunyi sembunyi. Anak anak miskin memang sekolahnya disini. Tapi anak miskin sekolah di umum juga tidak apa apa. Ini yang membedakan. Sehingga paling tidak anak anak yang sekolah di SR, kompetensi dasar sudah didapat, namun pembenahan dan pembentukan karakter diperluakan secara khusus untuk menumbuhkan self confidence anak anak.

 

Menurut mantan Menteri Kominfo ini, sekolah rakyat memang perlu penanganan khusus, tidak seperti sekolah sekolah biasa. Jadi anak anak harus diasramakan. Prof. Nuh optimis Sekolah Rakyat ini, 20 tahun akan datang akan melahirkan sarjana sarjana yang luar biasa. Sekarang ini momentum yang tepat membangun sekolah rakyat dimulai dari Sekolah Dasar, Pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *