Jakarta — Metroliputan7.com.–
Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah pemudik sebanyak 123,8 juta orang pada Idul Fitri 2023, naik sekitar 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional Kemenhub, Abdulhamid Dipopramono, menyebutkan dari hasil survei yang dilakukan, sebanyak 45 persen masyarakat mengaku ingin mengikuti mudik kali ini. Angka itu naik dari 31,6 persen pada tahun lalu.
“Sementara yang tidak pergi mudik tahun lalu 68,4 persen, sekarang cuma 54,2 persen. Hal ini disebabkan oleh penghapusan PPKM, pemulihan ekonomi, dan tidak adanya larangan mudik dari pemerintah,” ujarnya dalam Dialog FMB9 yang mengangkat tema ‘Mudik Aman Berkesan’, di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (10/04/2023).
Guna memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik, Kementerian Perhubungan selalu berusaha untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan perjalanan secara aman dan tepat waktu. Selain itu, juga melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait.
“Bahkan, Kemenhub kembali menghadirkan layanan mudik gratis bagi pemilik sepeda motor yang ingin membawa kendaraan mereka ke kampung halaman,” ujar Abdulhamid Dipopramono.
Menurutnya, problem roda dua masih menjadi perhatian utama pemerintah saat mudik, dengan rata-rata kecelakaan terjadi pada kendaraan roda dua. Mudik gratis ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan karena sebagian dari pemudik sepeda motor ini sudah terangkut dengan moda transportasi lain.
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan perjalanan secara aman dan tepat waktu, selalu melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait, dan memberikan layanan mudik gratis bagi pemilik sepeda motor,” jelas Abdulhamid Dipopramono.
Dalam forum yang sama, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Bridgen Pol. Ery Nursatari, menyampaikan untuk mengantisipasi mudik 2023, pihak kepolisian sudah melakukan pengawalan dan mempersiapkan segala sesuatunya dari titik-titik yang sudah disiapkan sebelumnya.
“Rest area menjadi fokus perhatian, karena di situlah terjadi kemacetan dan kerumunan saat musim mudik. Bersama dengan PUPR dan Kemenhub, kami telah melakukan survei dan memetakan permasalahan tahun lalu,” ujarnya.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain memperluas lahan parkir, mengatur rekayasa lalu lintas di dalam rest area, dan memberikan batas waktu kepada pengunjung. Menurut Ery Nursatari, mekanisme manajemen di rest area belum tertata dengan baik, sehingga mobil yang masuk akan ditentukan waktu parkirnya agar tidak menumpuk di bahu jalan.
“Maksimal 30 menit agar rest area dapat menampung pengunjung dengan baik. Jika rest area penuh, maka akan segera ditutup untuk menghindari kerumunan dan kemacetan,” tegasnya.
Selain itu, contraflow juga akan dilakukan di beberapa ruas jalan tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan tol, seperti contohnya di Tol Cipali yang baru memiliki 2 lajur saja.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono, memastikan bahwa Kementerian PUPR akan mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas mudik Lebaran 2023. Menghadapi mudik kali ini, beberapa ruas tol baru juga telah dioperasikan, termasuk ruas Cinere-Jagorawi.
“Selain itu, ada 11 ruas fungsional yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. 7 ruas di pulau Jawa, dan 4 di Sumatra,” katanya.
BPJT mengusulkan agar ruas tol fungsional tersebut dapat difungsikan pada waktu tertentu saja. Hal ini dikarenakan dari sisi penerangan dan rest area belum tersedia untuk jalan tol fungsional. Dia juga mengimbau para pemudik untuk menyiapkan kendaraannya dengan baik saat melewati ruas tol tersebut.
Panduan bagi pemudik tidak ketinggalan disiapkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, BPJT menyediakan aplikasi tol yang memudahkan masyarakat untuk mengecek kondisi lalu lintas, tarif, dan titik tempat istirahat dan pelayanan. Triono juga “membocorkan” pihaknya sedang mengkaji untuk memberikan insentif pemberian diskon 20 persen kepada pengguna jalan tol pada tanggal tertentu.
“Hal ini diharapkan dapat memecah kepadatan kendaraan di puncak arus mudik dan arus balik,” lanjutnya.
Namun, di samping semua upaya yang dilakukan oleh regulator, diharapkan masyarakat juga dapat turut serta dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan selama mudik dengan mempersiapkan kendaraan dengan baik dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Alhasil, perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga bisa berlangsung aman dan berkesan.