Sumber foto : BPS Jatim
Surabaya – Metroliputan7.com.–
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) nilai impor Jawa Timur pada bulan November 2024 mencapai 2,46 miliar Dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 10,63% dibandingkan Oktober 2024. Nilai tersebut dibandingkan November 2023 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 8,99%.
Mengutip Berita Resmi Statistik (BRS) yang disampaikan BPS Jatim pada Kamis (9/1/2025), Kepala BPS Jatim, Zulkipli menjelaskan, penurunan nilai impor ini, dipicu oleh melemahnya kinerja impor sektor migas maupun kinerja impor sektor nonmigas.
“Nilai impor nonmigas Jawa Timur pada bulan November 2024 mencapai 1,96 miliar miliar Dollar AS atau turun sebesar 8,33% dibandingkan Oktober 2024. Sedangkan jika dibandingkan November 2023 nilai tersebut justru mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 0,46%,” jelas Zulkipli.
Lebih lanjut, Zulkipli menyebutkan, nilai impor migas Jawa Timur pada bulan November 2024 mencapai 495,52 juta Dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 18,70% dibandingkan Oktober 2024.
“Nilai tersebut juga lebih rendah sebesar 33,66% jika dibandingkan nilai impor migas Jawa Timur pada bulan November 2023,” sebutnya.
Nilai impor nonmigas pada bulan November 2024 yang turun sebesar 8,33% tersebut menyumbang 79,82% dari total impor Jawa Timur pada November 2024.
Apabila nilai impor nonmigas dilihat berdasarkan golongan barang HS 2 Digit, Zulkipli menerangkan, pada November 2024, golongan Mesin dan peralatan mekanis (HS 84) merupakan komoditas utama impor nonmigas Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 226,84 juta Dollar AS atau mengalami peningkatan sebesar 11,00% dari bulan sebelumnya.
“Kelompok barang ini mempunyai peranan sebesar 11,57% dari total impor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 132,52 juta Dollar AS,” terang Zulkipli.
Zulkipli menyebutkan, tiga komoditas dengan peranan terbesar terhadap nilai total impor Jawa Timur bulan November 2024, ialah komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi dibawah RON 97 tidak dicampur, dengan peranan sebesar 9,01%.
“Dilanjutkan oleh komoditas komoditas Emas dalam bentuk bongkah, ingot, atau batang tuangan dengan kontribusi sebesar 4,84% serta komoditas Gula tebu lainnya dengan kontribusi sebesar 2,82% dari total impor Jawa Timur bulan November 2024,” sebutnya.
Dengan perkembangan nilai impor di Jawa Timur selama November 2024 ini, menurut Zulkipli menunjukkan perdagangan Jawa Timur selama bulan November 2024 kembali mengalami penurunan kinerja sehingga pada bulan ini terjadi defisit yaitu sebesar 224,70 juta Dollar AS. Hal ini disebabkan oleh surplus kinerja perdagangan sektor nonmigas yang lebih kecil dibandingkan defisit nilai perdagangan pada sektor migas.
“Adapun defisit perdagangan pada sektor migas mencapai 418,13 juta Dollar AS. Sedangkan nominal surplus perdagangan pada sektor nonmigas hanya mencapai 193,43 juta Dollar AS. Kondisi ini harus diperbaiki agar neraca perdagangan Jawa Timur dapat berubah menjadi surplus,” pungkas Zulkipli.