Bangkalan, Metroliputan7.com.–
Penjabat(Pj) Bupati Bangkalan Dr. Arief M Edie diwakili Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan Dr. Bambang Mustika ikut memanen Padi, Cabe dan Tomat di Desa Banyior, Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Senin (26/2/2024).
Bambang bersama Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura san Perkebunan Bangkalan Puguh Santoso serta Muspika Kecamatan Sepulu juga ikut memanen komuditas padi di lahan seluas 2,5 hektar, dilanjutkan dengan memanen Tomat di lahan seluas 1,2 hektar dan terakhir manenen cabai dilahan seluas 1 hektar.
Dalam kesempatan tersebut Bambang mengatakan Kabupaten Bangkalan memilki sektor pertanian yang sangat potensial termasuk di Kecamatan Sepulu.
“Pada hari ini kita bisa lihat di lahan tanam padi seluas 2,5 hektar dengan produktivitas bisa mencapai 5,9 ton/hektar. Produktivitas ini sangat baik dan berada diatas angka rata-rata Jawa Timur,” jelasnya.
Demikian juga panen komoditas Tomat dan Cabai di Bangkalan juga menunjukkan produktivitas yang baik. “Contohnya untuk panen tomat pada hari ini dilahan seluas 1,2 hekatar bisa dipanen 2 kali sehari dan setiap harinya bisa menghasilkan 100 Kg setiap untuk 22 kali panen. Demikian juga dengan cabai yang sekali panen bisa mencapai 10-20 Kg, dimana panen bisa dilaksanakan 2 kali dalam semingggu sampai usia 75 hari,” lanjutnya.
Dengan potensi dan produktivitas hasil pertanian yang ada Kabupaten Bangkalan sangat potensial menjadi lumbung pangan di Jawa Timur sekaligus ikut dalam pengendalian inflasi harga pangan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Puguh Santoso menjelaskan stok padi di Kabupaten Bangkalan aman karena hasil panen masih surplus.
“Luas panen komoditas padi pada tahun 2023 mencapai 49.905 hektar dengan produktivitas 5,06 ton/hektar sehingga bisa menghasilkan beras sebanyak 164.138 ton,” jelasnya.
Disisi lain, konsumsi beras selama tahun 2023 sebanyak 96.864 ton sehingga ketersediaan beras pada akhir 2023 sebanyak 67.273 ton yang dapat mencukupi konsumsi hingga selama 8 bulan atau sampai Agustus 2024.
