Scroll untuk baca artikel
Berita

PBJSN Anugerahkan Insan Peduli Budaya, Mimik Idayana : Budaya Lokal Adalah Akar Karakter Bangsa

802
×

PBJSN Anugerahkan Insan Peduli Budaya, Mimik Idayana : Budaya Lokal Adalah Akar Karakter Bangsa

Share this article

SIDOARJO — Metroliputan7.com.–

Di tengah gemuruh zaman yang terus melaju, sekelompok budayawan berkumpul di Museum Mpu Tantular, Minggu siang, 15 Juni 2025. Mereka tidak sedang bernostalgia. Mereka merawat akar. Dalam balutan aroma dupa, denting gamelan, dan suara tanah yang menggema lewat jaranan dan bantengan, Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara (PBJSN) menggelar Anugerah Insan Peduli Budaya.

Acara ini bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi ruang permenungan kolektif: bagaimana budaya lokal bukan sekadar warisan, tetapi sumber daya spiritual dan moral yang membentuk karakter bangsa.

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, hadir sebentar menyapa, dalam kesempatan itu, menyampaikan pesan lugas namun menggugah.

“Kita tidak bisa membangun generasi tanpa karakter. Dan karakter itu lahir dari budaya lokal yang kita rawat bersama. Budaya adalah akar pendidikan kita yang sesungguhnya,” ujarnya.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Tirto Adi, Wabup Mimik menyimak sajian seni tradisi yang tampil tanpa gemerlap, tapi sarat makna: gamelan, sesaji, tarian, dan energi yang lahir dari tanah sendiri.

Momen sakral dalam gelaran budaya ini adalah penyerahan Surat Keputusan (SK) Padepokan Jagad Suwung kepada Shri Suryo Langgeng, atau yang lebih dikenal sebagai Ki Suryo. Ketua Umum PBJSN, Sayudi, menyampaikan SK tersebut dengan harapan besar.

“Padepokan bukan sekadar tempat kumpul, tapi pusat pembelajaran nilai-nilai adiluhung. Ki Suryo kami percaya sebagai suluh dalam zaman yang semakin gelap,” katanya.

Ki Suryo, yang dikenal sebagai pelaku spiritual sekaligus budayawan lintas generasi, menerima amanah itu dengan tekad.

“Kami ingin menjadikan padepokan sebagai ruang penyembuhan batin, pendidikan karakter, dan pelestarian budaya. Bukan hanya tempat berkesenian, tapi tempat membangun peradaban batin,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, PBJSN juga menganugerahkan penghargaan kepada Sujani, S.Sos, sebagai Tokoh Masyarakat Peduli Seni dan Budaya Nusantara. Sujani dikenal sebagai sosok yang konsisten mendampingi komunitas seni dan mendorong penguatan budaya di tingkat akar rumput.

“Saya tidak pernah membayangkan mendapat penghargaan ini. Tapi selama budaya kita jaga dengan hati, bangsa ini tidak akan pernah kehilangan arah,” tuturnya lirih, namun sarat keyakinan.

Gelaran ditutup dengan pertunjukan campursari, jaranan, dan bantengan. Tidak ada yang terasa artifisial. Suasana museum menjelma menjadi ruang hidup budaya yang menyatu dengan denyut zaman.

Ketua PBJSN, Sayudi, menegaskan bahwa penghargaan ini bukan puncak, melainkan awal dari gerakan kebudayaan yang berkelanjutan.

“Budaya bukan barang mati di etalase museum. Ia hidup dalam langkah, hati, dan karya kita semua,” Katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *