Oleh: Eva Nur Hamidah
Bangkalan, Metroliputan7.com.–
Dalam upaya menekan angka prevalensi diabetes mellitus pada usia dini, pemerintah dan berbagai lembaga kesehatan mulai menggencarkan kampanye dan program preventif. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus diabetes pada anak-anak dan remaja, yang selama ini lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.
Diabetes mellitus, terutama tipe 2, semakin sering didiagnosis pada usia muda akibat pola hidup yang tidak sehat. Pola makan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta obesitas menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kasus ini. Kondisi ini mengkhawatirkan karena diabetes pada usia dini dapat membawa dampak jangka panjang yang serius, termasuk komplikasi kardiovaskular dan gangguan kesehatan lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menginisiasi berbagai program edukasi dan pencegahan, mulai dari penyuluhan di sekolah-sekolah, kampanye gizi seimbang, hingga peningkatan fasilitas untuk aktivitas fisik di lingkungan sekolah. Selain itu, para orang tua juga diimbau untuk lebih sadar akan pentingnya penerapan pola hidup sehat di rumah, termasuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis serta memotivasi anak-anak untuk lebih aktif secara fisik.
Para ahli kesehatan menekankan pentingnya deteksi dini dan manajemen yang tepat bagi anak-anak yang sudah menunjukkan gejala pradiabetes atau diabetes. Mereka juga mendorong pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan angka kejadian diabetes mellitus pada usia dini, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat sejak usia dini. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh dengan sehat dan terbebas dari ancaman penyakit kronis di masa depan.
Golongan Diabetes Mellitus
1. Diabetes Tipe 1
— Faktor Genetik
Ada kecenderungan genetik untuk mengembangkan diabetes tipe 1. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan diabetes tipe 1, risiko terkena juga meningkat.
— Gangguan Autoimun
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin.
— Faktor Lingkungan
Infeksi virus tertentu atau faktor lingkungan lainnya dapat memicu respons autoimun yang menyebabkan diabetes tipe 1.
2. Diabetes Tipe 2
— Faktor Genetik
Gen juga memainkan peran dalam diabetes tipe 2, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengidap penyakit ini.
— Obesitas dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Berat badan berlebih, terutama lemak di sekitar perut, dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.
— Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin.
— Diet Tidak Sehat
Pola makan yang tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan rendah serat dapat berkontribusi pada obesitas dan diabetes tipe 2.
— Usia
Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun.
— Riwayat Diabetes Gestasional
Wanita yang pernah mengalami diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
3. Diabetes Gestasional
— Kehamilan
Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan resistensi insulin.
— Faktor Risiko Terkait
Riwayat keluarga dengan diabetes, obesitas, dan kehamilan di usia lanjut dapat meningkatkan risiko.
Kamis, 05 Desember 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)