Sampang, Metroliputan7.com, –
Berawal candaan bersama temannya, Muheb (42)th, warga Sampang Madura, bertekad pergi ke tanah suci Mekkah, tanpa persiapan bekal sebelumnya dan akan menempuhnya dengan berjalan kaki.
Saat ditemui di rumahnya, Muheb mengaku awalnya hanya bercanda dengan temannya, iseng-iseng temannya mengajak, ayo kalau mau pergi ke Mekkah jalan kaki. Sontak ia pun merasa kaget mendengar ajakan dari temannya.
” Karena merasa ajakan temannya itu sepertinya serius, ia pun menjawab belum siap, beralasan dengan segala persiapan dan perbekalan yang ada, namun temannya tersebut akan menanggung semuanya. “Saya hanya disuruh untuk persiapkan surat-surat identitas dan bekal seadanya.” Ungkap Muheb kepada awak media. Jum’at (31/1/2025).
Dari situlah, pria yang sudah memiliki istri dan tiga anak itu mulai kepikiran dengan ajakan seorang temannya tersebut, sampai-sampai sempat sakit gara-gara memikirkan ajakan temannya. Karena menurutnya pergi ke tanah suci Mekkah adalah impiannya sejak lama, lalu ia pun memberanikan diri untuk berpamitan kepada kedua orang tua dan istrinya.
Dan Alhamdulillah, orang tua, Istri, dan anaknya merestui itu. Lalu ia pun segera menghubungi temannya, untuk mengabarkan bahwa dirinya siap berangkat ke Mekkah dengan berjalan kaki.
” Iya.. meskipun sedih dan khawatir harus meninggalkan orang tua dan keluarganya di rumah, entah mengapa tiba-tiba dirinya terpanggil untuk pergi ke tanah suci dengan berjalan kaki.” Ujarnya.
” Mungkin ini semua adalah rencana yang diberikan kepada saya oleh Alloh SWT,” kata Muheb, sembari tersenyum sumringah.
Dirinya akan pergi dengan hanya membawa tas ransel, yang berisikan surat-surat identitas diri, bendera Indonesia, beberapa pakaian, sarung dan sepatu olahraga. Muheb dan temannya mempunyai target dan tujuan, berharap supaya bisa sampai ke tanah suci Mekkah pas di bulan lebaran haji.
” Keberangkatannya menuju Mekkah dengan berjalan kaki akan dimulai besok pagi, Sabtu (1/2/2025), sekira pukul 07:00 wib, start kami dari lapangan alun-alun Trunojoyo Sampang,” pungkasnya.
Dia juga berterima kasih kepada semua orang atas doa dan harapan baik mereka. Hal itu berguna untuk memperkuat semangatnya di hari-hari perjalanan panjangnya dengan cuaca yang panas dan dingin (hujan).” Imbuhnya.
Sementara sang istri (Yulistina), saat ditanya atas keberangkatan suaminya, dirinya telah merestui dan selalu mendoakan sang suami.
” Karena Lillah untuk Alloh SWT, dirinya akan selalu berdoa dan menunggu sang suami hingga pulang dengan selamat.” Tuturnya.
