Surabaya — Metroliputan7.com.–
Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak, memaparkan gebrakannya mendongkrak pertumbuhkan ekonomi dari sektor UMKM dan juga sektor pariwisata saat Talkshow HUT ke-8 TribunJatim.com dengan tema “Gebrakan Sang Pemimpin” di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (12/3/2025).
Pada sektor UKM, Wagub Emil memaparkan, kontribusi koperasi UMKM terhadap PDRB Jatim meningkat setiap tahun. Pada tahun 2023 meningkat 0,83 persen dibanding tahun 2022. “Tahun 2023, KUMKM berkontribusi sebesar 59,18 persen terhadap PDRB Jatim. Nilainya mencapai Rp 1.748 triliun,” kata Wagub Emil.
Di tahun 2021 kontribusi UMKM dalam PDRB Jatim Rp 1.418 trilliun. Banyak orang selama ini mengira bahwa Jatim sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia digawangi industri besar. Padahal lebih dari separuh penyumbang ekonomi Jatim adalah justru UMKM. “Jumlah UMKM non pertanian di Jatim mencapai 2,581 juta. Dari total jumlah tersebut yang skala mikro mencapai 99,74 persen. Jumlah itu tersebar di 38 kabupaten kota di Jatim,” ucap Emil.
Sementara koperasi, di Jatim total ada 21.383 koperasi, yang mana volumenya tak tanggung-tanggung mencapai Rp 39,79 triliun. Ditegaskan Emil Dardak, koperasi dan UKM memiliki peran dan kontribusi besar dalam ekonomi Jatim. Pihaknya antusias ketika Presiden RI Prabowo Subianto memiliki program untuk mendirikan koperasi di setiap desa di Indonesia. “Di Jatim kita rata-rata per desa lebih dari satu koperasi. Karena itu kita sambut gembira programnya supaya koperasi ini lebih terasa gaung dan manfaatnya di masyarakat melalui program yang dicanangkan dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Pemprov Jatim telah merumuskan gebrakan untuk memasukkan sektor UMKM agar naik kelas dan membawa dampak sebagai pendongkrak ekonomi. “Yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM. Mulai dari pembinaan kelembagaan koperasi, memfasilitasi akta badan hukum koperasi, penilaian kesehatan, NIH, dan self declare,” ujarnya.
Selain itu dari segi sumber daya manusia (SDM), Pemprov Jatim juga aktif melakukan meningkatan kualitas melalui pelatihan manajerial dan kompetensi berupa e-learning Si Jawara. Serta menyediakan e-Perpus sebagai pendukung bagi SDM pengelola koperasi dan UKM. Pemprov juga aktif meningkatkan kualitas produk koperasi dan UKM, standarisasi produk, pendaftaran merek, sertifikasi halal, communal branding dan juga memfasilitasi lewat Millenial Job Center (MJC) untuk pembuatan desain kemasan, desain logo produk.
MJC menurut Wagub Emil sangat penting. Terutama di era digital, di mana pemasaran melalui media digital sangat berpengaruh dari packaging, desain logo, hingga video dan foto promosi. Di MJC semua difasilitasi bagi koperasi dan UKM agar bisa naik kelas. Pemprov Jatim juga memberi subsidi bunga 9,25 persen kepada pelaku kredit UKM melalui Program Prokesra. Sehingga pelaku UKM bisa melakukan pinjaman dengan plafon Rp 50 juta dan tenor 3 tahun dan bunga ringan 3 persen. “Sampai tahun 2024, Prokesra telah dimanfaatkan 17.895 pelaku UMKM , dengan total realisasi kredit Rp 475 miliar dan subsidi yang telah dibayarkan sebesar Rp 43 miliar,” ungkapnya.