Bangkalan, Metroliputan7.com.–
Rabu 17 April 2024
Setelah ummat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M dan disibukkan dengan bersilaturahmi ke sanak keluarga, masyarakat Kabupaten Bangkalan pada umumnya, khususnya desa Sanggra’ Agung Kec.Socah Kab. Bangkalan, Madura kembali disibukkan dengan pembuatan ketupat guna menyambut TELLASEN TOPA’ atau lebaran ketupat.
Lebaran ketupat juga merupakan perayaan lebaran yang dilaksanakan satu minggu setelah Idul Fitri. Dan perayaan tersebut merupakan bentuk penghormatan bagi umat Muslim dan Muslimat yang menjalankan puasa Syawal yang dimulai tanggal 2 Syawal sampai 7 Syawal dan ke hari 8 disambut dengan TELLASEN TOPA’.
Saat seorang jurnalis bertamu untuk Jalin Silaturahmi di salah satu kediaman tokoh/Apel masyarakat Dsn Jatiraya Desa Sanggra’ Agung Kec. Socah Bangkalan Madura ( Aba Saman Hadi) mengatakan kalau sejak dirinya kecil pembuatan ketupat itu sudah dilakukan oleh orang tuanya, sudah semacam suatu hal wajib yang harus ada ketika tellasen topa’.
Sehingga sampai saat inipun dirinya dan warga lain melestarikan keberadaan ketupat itu. Biasanya ketupat ketupat juga lepet beserta pelengkapnya seperti ada sate kambing, ada sate sapi bumbu petis kecap, kuah adun, opor saling berbagi ke tetangga terdekat ataupun ke sanak keluarga. Mereka saling menjalin tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar dengan bagi bagi makanan ketupat dll.
“Pembuatan ketupat ini sudah ada sejak saya masih kecil, tujuannya adalah merayakan lebaran ketupat/tellasen topa’. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa lebaran ketupat itu merupakan Hari raya bagi orang orang yang menjalankan puasa 6 hari setelah lebaran Idul Fitri, menurut Aba Saman Hadi – sesepuh sesepuh dulu juga menyebut lebaran ketupat itu sebagai hari raya hewan peliharaan seperti ayam, bebek, sapi dan kambing biasanya hewan tersebut dikalungi ketupat, “jelasnya”.
Aba Saman juga menyampaikan syi’ir berbahasa Madura,
Selamat Hari Raya Topak ben Lontong,
Mandher deddiyeh oreng se teppak ben Ontong, Dunnyanah bennyak ben tak sombong, Atenah teppak ben lebur nolong, Moge mogeh sekeluarga deddiyeh oreng se Ontong,
Ekesennengngeh oreng bennyak lebbi derih sekampong,
E sowargeh bisa along polong,
Aamieen YRA… “pungkasnya penuh doa”.
#morogus68