Scroll untuk baca artikel
Berita

Terbentuknya Garda Budaya Nusantara.

859
×

Terbentuknya Garda Budaya Nusantara.

Share this article

Sidoarjo,Metroliputan7.com.–

Pertapaan Indrokilo kali ini terasa Istimewa, hal ini terlihat jelas dari derap langkah para Kesatria Garda Pali Budaya Pasopati Nusantara saat itu perjalanan naik secara kolektif bersama sama.
Bertepat hari Sabtu tanggal 19 April 2025 pukul 15.00 atau 3 sore terlihat Pasukan Garda Pali mengawali start naik di pertapaan indrokilo desa Talun Nongko – Kab.Pasuruan.

Di ikuti 50 orang dari berbagai Daerah, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, kota Pasuruan, kab Pasuruan, Probolinggo, Kota Malang, Kab.Malang, kota batu, Mojokerto, Jombang, ngawi, Magetan, nganjuk. bangkalan, Jawa Tengah Semarang dan Solo.
Kloter Pertama naik pada hari Jum at sekitar 12 orang di koordiner oleh Ki Ronggo bersama Ki Rosyid.
Kloter Kedua pada hari Sabtu naik pada pk.12.00 berjumlah 17 orang di pimpin oleh Mbah Pri dengan semangat tanpa kenal lelah.
Kloter ke tiga pk. 16.00 atau jam 4 sore berjumlah 10 orang dipimpin oleh Kang Puguh dan Ki Hari kab. Pasuruan Serta kloter terakhir pk. 19.00 atau jam 7 malam bagi yang menyusul dengan jumlah 11 orang.

Cuaca juga sangat mendukung,sehingga perjalanan tidak mendapatkan hambatan dapat dilalui. Hal ini dapat terlihat mulai dari Start awal Parkiran mobil atau kendaraan menuju ke pos 1 sampai ke Petilasan Satria Manggung berlanjut ke Pos 2 disana para Pasukan Garda dapat istirahat sejenak karena terdapat istirahat sekaligus terdapat warung minuman. Tidak lama perjalanan dapat diteruskan sampai lah di Pintu Gerbang Situs Jejak Leluhur di Pertapaan Indrokilo, dengan terlihatnya bangunan Eyang Kabul atau Sri Menganti sebagai simbul Tempat situs leluhur di sebelah situs tersebut terdapat Monumen bertuliskan ketinggian Pertapaan Indrokilo 1413 MDPL ( Meter diatas Permukaan Laut )

Pemantapan di Pertapaan Garda Pali Budaya Pasopati Nusantara inilah menjadi awal dan Perintis terbentuknya Pasukan Penjaga serta Pelindung adat dan budaya Nusantara di bawa bendera Panji Pasopati Cakra Nusantara. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara Kanjeng Pangeran Arya Senopati Mpu Ki Bagus di sela sela wawancara penulis berita di sarasehan yang dilaksanakan malam hari pk. 20.00 sekaligus mengupas maksud dan Tujuan Garda Pali Budaya Nusantara kepada seluruh Anggota Garda yang saat itu sudah berkumpul di pendopo Pertapaan Indrokilo.
Di bawa naungan Pelindung dan Pembina Utama Marsda Ir. Tri Bowo S. M.M. M Tr. ( han ) .

Agenda Kegiatan pun terus berjalan sampai pk. 11 malam dengan doa memunaja semoga semua berjalan lancar dan di beri kemudahan selanjutnya.
Suasana tampak Tenang dan Terasa Damai dengan keheningan yang begitu syaduh. Sehingga Lelah pun terasa terobati dengan keheningan hati, pikiran menyatu dengan alam semesta berlanjut acara istirahat malam.

Pagi pun suasana bertambah mempesona dengan semangat Pagi hari acara Upacara Apel Pagi dilaksanakan sekaligus menyematkan secara Resmi Kostum Kaos Garda Pali Budaya Pasopati Nusantara kepada Para Kesatria Garda Pali yg sebelumnya melalui prosesi upacara secara resmi melalui susunan acara Penghormatan Bendera Merah Putih, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Membaca Pancasila, Membaca Ikrar Panca Dharma Setia Garda Pali Budaya sampai prosesi ujub doa untuk Leluhur saat upacara apel belum di mulai.

Adapun tujuan dari Terbentuknya nya Garda Pali Budaya Pasopati Nusantara ini adalah sebagai Wujud Kepedulian, Kesadaran untuk terus Menjaga serta melindungi adat dan Budaya Nusantara sekaligus Menjaga Marwa Budaya Bangsa.

Dengan Harapan semoga kedepannya adat dan budaya nusantara lebih berkembang dan terjaga dari pihak pihak yang melemahkan atau meruntuhkan budaya Bangsa. Hal ini menjadi kepedulian dan Tanggung jawab kita bersama.

Jika tidak kita yang menjaganya lalu siapa lagi.
Inilah Wujud adanya GARDA PALI BUDAYA PASOPATI NUSANTARA.
Seperti Slogan Seruan Garda Pali
Tekatku adalah Semangat ku.
Niatku adalah Keberanianku.
Tujuan ku adalah Untuk Budaya ku.
Sekali Layar Berkembang Pantang ( Pali ) Membalik kan Arah.

Salam budaya
Rahayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *