Jakarta,Metroliputan7.com.–
“Pada saat ini selain melaksanakan operasi sesuai program kerja, satuan operasional juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan pembinaan kemampuan melalui program latihan yang telah direncanakan agar dapat melaksanakan seluruh operasi secara efektif dan efisien dan menjadikan berbagai kendala yang dapat menghambat pencapaian tugas operasi maupun sasaran latihan sebagai bahan evaluasi bersama”.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksamana Pertama TNI Heri Triwibowo pada pembukaan Rakernis Bidang Operasi dan Latihan (Opslat) TNI AL TA 2025 yang berlangsung di Gedung Neptunus, Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/3).
Dengan mengangkat tema “Menyatukan Perspektif Guna Mewujudkan Operasi & Latihan TNI AL Yang Optimal”, Rakernis Opslat TNI AL tahun 2025 ini diselenggarakan dengan maksud sebagai sarana evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan operasi dan latihan yang telah dilaksanakan, sedang berjalan, maupun yang akan dilaksanakan masing-masing kotama operasional dihadapkan dengan perencanaan dan kebijakan di bidang operasi dan latihan komando atas.
Kadisopslatal dalam sambutannya juga mengungkapkan bahwa rakernis ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Rakor Ops TNI AL yang telah dilaksanakan pada 5 Maret 2025 lalu, dimana pada kegiatan tersebut disampaikan bahwa terdapat kebijakan pimpinan agar TNI AL senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan SSAT dan personel untuk dapat dikerahkan setiap saat, berlatih dan meningkatkan kreativitas dalam latihan, merumuskan pola operasi yang efektif dan efisien, meningkatkan keberhasilan operasi yang diukur dari output dan outcome, serta meningkatkan pengamanan di perairan choke point dan corong strategis.
“Di sini, kita bersama-sama senantiasa selalu proaktif, berani, rela berkorban, dan pantang menyerah terhadap situasi dan kebutuhan negara dan bangsa di bidang pertahanan dalam rangka mendukung keberhasilan program pemerintah tanpa mengesampingkan aspek profesionalisme dalam melaksanakan tugas pokok maupun pembinaan kemampuan,” tegasnya.
Dalam acara ini, para peserta Rakernis Opslat akan menerima pembekalan dari Itjenal mengenai kelengkapan dokumen apa saja yang diperlukan saat penyelenggaraan operasi dan latihan, serta penyampaian tentang evaluasi bidang operasi dan latihan pada tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat pembekalan dari Diskumal mengenai pengaruh Undang-Undang Cipta Kerja dan Undang-Undang Pelayaran terbaru dihadapkan dengan pelaksanaan operasi dan latihan TNI AL, serta paparan dari Kasubdis Ops dan Kasubdis Binkorpspel Disopslatal.
Melalui Rakernis Opslat tersebut, TNI AL berupaya membangun kesiapan tempur yang optimal dengan memastikan kesiapsiagaan unsur operasi dan latihan. Hal ini tentunya sesuai dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa operasi dan latihan yang terencana dengan baik akan meningkatkan efektivitas tugas serta mendukung profesionalisme prajurit dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan dalam menjaga keamanan maritim Indonesia.