Bangkalan, Metroliputan7.com – Dalam upaya untuk melestarikan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Bangkalan, Koramil 0829-03/Kamal bekerja sama dengan mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Kampus UTM Kamal, melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) sekaligus pendampingan workshop pembibitan mangrove. Koptu Heru Kurniantoro turut memimpin kegiatan ini yang melibatkan masyarakat pesisir di Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Rabu (08/11/2023).
Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Mereka melindungi pantai dari erosi, menyediakan tempat berkembang biak bagi berbagai jenis ikan, serta membantu menjaga kualitas air laut. Namun, deforestasi mangrove yang terus berlanjut mengancam keberlanjutan ekosistem ini.
Dalam kegiatan Komsos ini, Koptu Heru Kurniantoro bersama dengan para mahasiswa dan mahasiswi Prodi Ilmu Kelautan memberikan pengetahuan kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya pelestarian mangrove. Mereka juga memberikan informasi tentang teknik-teknik pembibitan mangrove yang efektif.
Workshop pembibitan mangrove dilaksanakan secara interaktif, di mana peserta dari masyarakat pesisir aktif terlibat dalam proses penanaman bibit mangrove. Dalam suasana yang penuh semangat, mereka bekerja sama dengan para mahasiswa dan mahasiswi dalam menanam ratusan bibit mangrove di wilayah pesisir Desa Tajungan.
Koptu Heru Kurniantoro menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara TNI-AD, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya melestarikan ekosistem mangrove yang sangat penting bagi lingkungan pesisir. Kami berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian mangrove akan semakin meningkat.” Tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem mangrove di wilayah pesisir Bangkalan. Selain itu, kolaborasi antara Koramil 0829-03/Kamal, mahasiswa, dan masyarakat pesisir juga memperkuat rasa kebersamaan dalam menjaga kelestarian alam.
Selanjutnya, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan kegiatan pelestarian mangrove ini kepada masyarakat lainnya, sehingga upaya melindungi ekosistem pesisir dapat terus berlanjut.