Pasuruan — Metroliputan7.com.- Meskipun sudah mulai hujan, produksi garam di Kabupaten Pasuruan terus berlangsung hingga kini.
Bahkan, para petani di 4 kecamatan sudah banyak yang memanen hingga menghasilkan garam KP 1 (kualitas produksi) satu.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah mengatakan, tetap berlangsungnya produksi garam lantaran intensitas hujan yang turun di bulan ini tidak setiap hari. Sehingga ketika air tua (air garam) sudah sangat pekat, turunnya hujan yang tak setiap hari tidak terlalu membawa pengaruh pada hilangnya kadar garam hingga di atas meja produksi.
“Hujan masih belum tiap hari sehingga produksi garam ya tetap berlangsung. Tapi kalau hujan turun tiap hari, ya berhenti total,” kata Alfi saat ditemui di ruangannya, Jumat (14/10/2022) siang.
Dijelaskan Alfi, mulai januari hingga september kemarin, produksi garam KP1 di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai 1225,5 ton. Jumlah tersebut didapat dari akumulasi total produksi garam di wilayah Kecamatan Bangil dan Kraton. Dengan rincian 952,75 ton garam yang dihasilkan dari petani garam di Bangil dan 272,75 ton garam dari wilayah Kraton.
Lain halnya dengan produksi garam KP2 Di Kabupaten Pasuruan hingga september lalu mencapai 52,547 ton. Sehingga apabila dikalkulasikan, maka total produksi garam KP1 dan KP2 sebesar 1278,05 ton.
Sedangkan target produksi garam pada tahun ini sebanyak 10.508,15 ton, dimana jumlah tersebut adalah capaian produksi garam sepanjang tahun 2021.
“Berarti produksi garam di Kabupaten Pasuruan sampai september kemarin mencapai 12 persen dari target yang diharapkan,” singkatnya.
Lebih lanjut Alfi menegaskan bahwa produksi garam sendiri memang membutuhkan waktu yang lama. Baik itu persiapan lahan, perbaikan pematang, persiapan meja garam, sampai sarana prasarana produksi seperti kincir angin dan pemasangan geoisolator.
Seluruh persiapan tersebut bermuara pada kualitas garam yang siap jual. Dimana harga jual garam di Kabupaten Pasuruan sudah bagus, yakni Rp 1200-Rp 1400 per kilogramnya. Harga tersebut lebih tinggi dari rata-rata harga garam di daerah lain. Bahkan di Pulau Madura yang dikenal sebagai pusat produksi garam terbesar di tanah air.
“Kualitas garam di Kabupaten Pasuruan bagus. Putih garamnya, butirannya tebal dan kandungan garamnya tinggi. Harganya juga bagus karena sekarang sudah Rp 1200 sampai Rp 1400 per kilogramnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, produksi garam di Kabupaten Pasuruan dilakukan di wilayah Kecamatan Kraton, Bangil, Lekok dan Rejoso dengan luasan mencapai 233,8 hektar. Jumlah kelompok petani garam ada 19 kelompok, di mana per kelompoknya terdiri dari 7-10 orang.