Pasuruan — Metroliputan7.com.–
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa memelihara persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai lini. Himbauan itu disampaikannya pada saat membuka Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Bhineka Tungal Ika dan Sejarah Kebangsaan Aula Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Pasuruan, Sabtu (15/4/2023).
Menurut Gus Mujib demikian biasanya Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut akrab disapa, adalah kewajiban bersama untuk merekatkan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Saling tepo-seliro, jaga kondusifitas sosial serta menjunjung keberagaman kultur dan religi menjadi sebuah kebutuhan bersama yang harus dijaga keberlangsungannya.
“Pancasila harus menjadi ideologi dan rumah bersama. Karena itu, mari kita jaga dan rawat persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus hormati Bhineka Tunggal Ika,” ajak Wakil Bupati.
Didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pasuruan, Eddy Supriyanto, Wakil Bupati juga mengingatkan kembali kepada seluruh peserta kegiatan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai acuan segala perumusan peraturan. Pendeknya, Pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional. Seperti halnya yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ditegaskan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.
“Setiap produk kebijakan, regulasi dan Undang-undang harus mengandung ideologi Pancasila. Proses penyusunannya-pun sudah sepatutnya berpedoman pada asas-asas Pancasila di dalam setiap bab dan pasalnya,” tandas Wakil Bupati.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan menambahkan, pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting dipahami dan diamalkan setiap individu dalam masyarakat, khususnya bagi generasi millennial. Terlebih, sejak era reformasi hingga saat ini, wawasan kebangsaan cenderung mulai terkikis dan kehilangan semangatnya. Hal itu dapat terpantau dari terjadinya konflik horizontal, vertikal dan paham golongan di beberapa daerah.
“Wawasan kebangsaan itu cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri, lingkungan dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Juga kesatuan wilyah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di era millenial ini sangatlah penting menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan pada diri generasi millennial, karena sumber potensial di masa yang akan datang,” tutur Eddy.
Di sisi lain, generasi muda merupakan potensi bangsa yang dipersiapkan untuk melahirkan prestasi. Berikut berkontribusi serta membeirkan sumbangan nyata bagi pembangunan bangsa dan negara. Hal tersebut dapat terealisasi apabila setiap individu memiliki pemahaman wawasan kebangsaan yang mumpuni.
Dalam forum diskusi yang dihadiri oleh 100 orang peserta dari unsur LP Ma’arif, Pengurus PCNU dan Muslimat tersebut dihadiri oleh Ketua Ma’arif PCNU Kabupaten Pasuruan, Farid. Juga Kepala Bidang Wasbang Eksosbud dan Agama, Kesbangpol Kabupaten Pasuruan, Rahmat Mulyono.