UPTD SD Negeri Pejagan 01 Bangkalan Terapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Sesuai Potensi Anak Didik
Bangkalan — Metroliputan7.com – UPTD SD Negeri Pejagan 01 Bangkalan yang terletak di Jalan Moh Hosen Kelurahan Pejagan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dengan jumlah siswa sekitar 38 orang per kelas, Seperti dijelaskan oleh Kepala SDN Pejagan 01 Bangkalan Sujoko, M.Pd, saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, pada Jumat (22/07/2022), jumlah pendaftar ke sekolahnya cukup banyak, namun dengan keterbatasan sarana dan sesuai dengan kuota yang ditetapkan, hanya diterima sebanyak 113 orang siswa baru.
Dijelaskannya bahwa sekolahnya telah menjadi Sekolah Penggerak, sehingga akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023, Sebagai salah satu bentuk persiapan penerapan kurikulum tersebut, telah dilakukan in – house training yang diikuti oleh para tenaga pendidik.
Pada tahun ajaran baru, kurikulum merdeka akan diterapkan pada kelas 1 dan 4, sesuai arahan Kemendikbudristek RI, dan ditargetkan dalam jangka waktu tiga tahun, kurikulum merdeka akan diterapkan disemua kelas di SDN Pejagan 01 Bangkalan.
Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan anak untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya, Pembelajarannya berpusat pada anak didik, bukan pada guru.
Guru bisa memilih variasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak atau karakter anak didik, Kurikulum Merdeka tahun pertama diterapkan untuk siswa kelas 1 dan 4.
“Jadi sebelum pembelajaran ada assessment diagnostik untuk mengetahui belajar siswa, Kemudian assessment formatifnya untuk proses pembelajaran juga dinilai, waktu proses pembelajaran juga dinilai, Jadi pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa ada evaluasi.” terang Joko sapaan akrabnya.
Joko menambahkan, Ada dua poin dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka, Pertama, pembelajaran paradigma baru dan Kedua berdiferensiasi.
Dijelaskan alasan SDN Pejagan 01 menerapkan kurikulum merdeka dengan tujuan agar siswa tidak mengalami loss learning atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.
“Pas pandemi ini kan tidak bisa melakukan pembelajaran secara optimal, Maka salah satu alasan menerapkan kurikulum ini untuk menjembatani siswa agar tidak loss learning.” imbuhnya.
Kurikulum Merdeka memberikan kemudahan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran pada siswa. Karena kurikulum ini memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik di sekolah.
“Kemudian untuk guru memberikan kemudahan, dan kebebasan guru untuk menentukan baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa.” ungkapnya.
“Bagi anak tahu potensinya, Ketika potensi anak menggambar ya bagaimana guru itu bisa membantu meningkatkan potensinya dalam menggambar, Disesuaikan dengan potensi anak.” sambungnya.
Menyinggung prestasi anak, Ia menerangkan bahwa beberapa prestasi tingkat Kabupaten dan Provinsi pernah diraihnya maupun tingkat Nasional.